Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tergilas Babas

6 Juni 2021   15:58 Diperbarui: 6 Juni 2021   17:55 192 10
Langit bebas yang berawan rupa syarat kebebasan hati yang tidak dapat di adili, tuan

Hati-hati,
Antara cerita, tahta, dan kuasa
Ku selip satu titik kebebasan sejati, agaknya kau gak menyadari hingga kehancuran mencoreng keburukan yang kau sembunyi

Sudah waktunya kamu harus tau
Memberikan kebebasan pada orang-orang, agar mereka dapat mimilah dan mimilih hidup adalah mencintai yang sebenarnya

Apakah sengaja lupa, atau benar-benar merubah lupa jadi murka dan memeluk erat luka-luka?

Bebaskan hati, mengumpul puing-puing berserakan, satukan kembali menjadi rumah bahagia, yang jumlahnya sama dengan kebaikan

Tanggungjawab  pada pencipta, pada alam dan sesama manusia, adalah jalan kebebasan. Di seberang jalan, ada kaum papah yang menangis kepayahan

Bebaskan hati, kebebasan tidak bisa menghukum juga mengubah nasib manusia, tetapi mencintai sangatlah mungkin

Kerusuhan, pembiaran dan kemiskinan masih terus berlanjut. Tidak ada kebebasan sejati menyapa tiga hal itu

Kalau aku punya kuasa,
Ku berikan kamu dua pilihan, menerima atau menolak sejatinya kebebasan, bak langit maha luas

Kamu bilang tak punya keberanian, untuk apa mencintai dan menepuk belahan dada?

Tajuk gerak gerik kita menuju bebas, tapi tidak dengan nasib yang na'as. Selangkah lagi kita tergilas bebas

Kalau tidak mau digilas, jangan sebut kamu manusia bebas. Sebab, yang  bebas punya jalan kecerdasan yang tidak ada batas

Aku, memilih percaya pada kebanyakan orang yang cita, cinta, dan hatinya  di bebaskan.

Percaya pada kebebasan mulut-mulut yg dianggap sampah masih jauh lebih baik ditimbang percaya pada kamu yang bicaranya sangat manis tapi tak bergizi

Bebaskan hati, mencintai dan peduli
Jangan takut berpamrih, karena kebenaran sejatinya sebentar lagi memanggil kita kembali

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun