Mohon tunggu...
Hadi Tanuji
Hadi Tanuji Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Analis Data, Konsultan Statistik, Pemerhati Hal Remeh Temeh

Aktivitas sehari-hari saya sebagai dosen statisika, dengan bermain tenis meja sebagai hobi. Olah raga ini membuat saya lebih sabar dalam menghadapi smash, baik dari lawan maupun dari kehidupan. Di sela-sela kesibukan, saya menjadi pemerhati masalah sosial, mencoba melihat ada apa di balik fenomena kehidupan, suka berbagi meski hanya ide ataupun hanya sekedar menjadi pendengar. Sebagai laki-laki sederhana moto hidup pun sederhana, bisa memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyambut Hujan di Bulan September

13 September 2025   21:57 Diperbarui: 13 September 2025   21:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rintik hujan (Sumber: suarapemerintah.id)

Bulan September sering dianggap sebagai tanda perubahan cuaca. Di beberapa daerah, langit yang semula biru cerah mulai dihiasi awan kelabu. Hujan yang awalnya hanya sebentar-sebentar, kini mulai rutin menyapa sore hingga malam hari. Seperti saat tulisan ini dibuat, hujan sedang lebat-lebatnya di luar.

Ada yang menyambutnya dengan senyum karena udara menjadi lebih sejuk. Ada pula yang agak cemas, mengingat banjir, jalan becek, hingga penyakit yang biasanya datang bersama musim hujan.

Nikmat atau Gangguan?

Hujan selalu punya dua sisi. Bagi petani, hujan adalah berkah. Sawah yang tadinya kering, mulai basah kembali. Bibit padi bisa ditanam dengan harapan hasil panen melimpah. Bagi anak-anak, hujan juga sering dianggap hiburan. Ada yang masih suka berlarian di bawah rintiknya, menendang genangan air, atau sekadar menikmati bau khas tanah basah.

Namun, bagi sebagian orang kota, hujan bisa berarti kemacetan panjang, pakaian basah, hingga pekerjaan yang tertunda. Belum lagi ketika banjir datang, semua berubah menjadi keluhan. Di sinilah kita diingatkan bahwa hujan bukan sekadar air yang jatuh dari langit, melainkan juga ujian kesiapan kita.

Pertanyaan pun muncul: sudah siapkah kita menghadapi musim hujan tahun ini? Beberapa poin penting perlu menjadi perhatian kita saat musim hujan tiba.

Persiapan Fisik: Jas Hujan, Payung, dan Sandal

Hal paling sederhana namun sering terlupakan adalah persiapan fisik. Musim hujan berarti kita perlu menyiapkan payung lipat dalam tas, jas hujan di motor, hingga sandal cadangan. Mungkin tampak sepele, tapi benda-benda itu bisa menyelamatkan kita dari basah kuyup saat perjalanan.

Payung menjadi peralatan penting selama musim hujan (Sumber: inews.id)
Payung menjadi peralatan penting selama musim hujan (Sumber: inews.id)
Bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan, jas hujan jauh lebih efektif dibanding payung. Sedangkan payung, meskipun lebih praktis, sering kalah melawan derasnya angin. Jangan lupa juga menyiapkan sandal plastik atau sepatu yang cepat kering. Tidak ada yang lebih menyiksa selain sepatu basah berhari-hari.

Menjaga Kesehatan

Hujan sering membawa serta penyakit. Demam berdarah, diare, hingga flu biasa kerap meningkat saat curah hujan tinggi. Penyebabnya beragam, mulai dari genangan air yang jadi sarang nyamuk, hingga daya tahan tubuh yang melemah akibat perubahan suhu.

Salah satu cara menjaga kesehatan, dengan tidur cukup dan konsumsi vitamin (Sumber: kontan.co.id)
Salah satu cara menjaga kesehatan, dengan tidur cukup dan konsumsi vitamin (Sumber: kontan.co.id)
Oleh karena itu, menjaga kesehatan di musim hujan menjadi prioritas. Konsumsi vitamin, makan bergizi, dan tidur cukup adalah cara paling dasar. Selain itu, jangan lupa menghangatkan badan setelah kehujanan. Minuman jahe hangat atau teh panas bisa membantu tubuh kembali stabil.

Kebersihan lingkungan juga tidak kalah penting. Pastikan tidak ada air yang menggenang lama di sekitar rumah, karena nyamuk Aedes aegypti sangat suka berkembang biak di situ.

Menyiapkan Rumah Menyambut Hujan

Musim hujan juga berarti kita harus memastikan rumah siap menghadapi cuaca. Atap bocor yang dibiarkan bisa menjadi masalah besar. Talang air yang mampet bisa menyebabkan genangan dan merusak dinding. Bahkan saluran got yang tersumbat bisa menimbulkan banjir kecil di halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun