Ada Praptono, Kepala BBPMP sekaligus tuan rumah acara. Lalu Anang Ristanto, Kepala Biro Komunikasi dan Humas Kemendikdasmen, kemudian Ma'ruf, Staf Khusus Menteri Dikdasmen Bidang Komunikasi dan Media. Ketiganya bergantian menyampaikan sambutan yang  mencerahkan.
Lalu, di jajaran narasumber gelar wicara ada Dr. Rahmawati, Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, lalu Fitriana, Guru SDN Sukapura 01, Dinnar Tasmulaylisyah dari fasilitator Sidina Community, dan Alexa, duta SMA Nasional 2025.
Bila selama ini, sebagai orang tua, banyak dari kita beranggapan bahwa sukses dunia pendidikan itu butuh kolaborasi pihak sekolah (guru), orang tua, dan anak didik (murid), saya mendapatkan pencerahan baru dari penjelasan beliau-beliau.
Bahwa, selain peran besar guru, orang tua, dan anak didik, jangan melupakan peran pemerintah. Sebab, pemerintah dalam hal ini Kementerian Dikdasmen, mereka-lah yang menjadi penunjuk arah, bagaimana pendidikan bermutu untuk semua bisa diwujudkan. Â
Para narasumber mengajak kita berkenalan dengan visi dari Kementerian Dikdasmen  mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Sebenarnya, apa makna Pendidikan bermutu untuk semua?
Pendidikan bermutu untuk semua adalah sistem pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh setiap orang, tanpa memandang status sosial, ekonomi, latar belakang budaya, atau kondisi fisik. Sehingga, semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka dan menjadi bagian masyarakat yang berpengetahuan dan berdaya saing. Â
Mengutip dari  Kompas.com, pendidikan bermutu tidak hanya soal akses dan kehadiran, tetapi juga melibatkan kualitas kurikulum, keahlian tenaga pendidik, relevansi materi pembelajaran, serta infrastruktur yang mendukung proses belajar mengajar (https://www.kompas.com/edu/read/2024/11/08/083120671/pendidikan-bermutu-untuk-semua).
Hal ini persis seperti yang disampaikan oleh Ma'ruf. Lewat penyampaian bernas didukung slide visual yang menarik, ia memaparkan beberapa program Kementerian Dikdasmen demi mewujudkan Pendidikan bermutu untuk semua.
Seperti program Revitalisasi Sekolah yang fokus memperbaiki sarana sekolah, Kelas Ceria, Program PINTAR digital, lalu Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai intervensi agar anak didik mendapatkan asupan bergizi, kemudian Jeda Ceria, hingga Program Tidur Cepat.
"Acara ini merupakan bagian sosialisasi Kementerian Dikdasmen untuk menyampaikan hal-hah baik yang sudah dilakukan Kementerian. Â Karena terkadang hal baik susah untuk disampaikan tetapi hal buruk mudah disebarkan," tegas Ma'ruf.