Beberapa waktu lalu, ada beberapa kawan yang menjanjikan untuk mengajak berkolaborasi dalam pekerjaan. Dia bilang ada job menarik dan membutuhkan jasa saya untuk membantunya.
Saya pun berpikir itu kabar bahagia. Di masa sulit seperti sekarang, ada tawaran job yang menghasilkan, seperti melihat sumber mata air di gurun pasir. Ada rasa berharap.
Yang terjadi, janji ternyata tinggal janji.Â
Semua hal baik yang pernah diucapkan kawan tersebut, ternyata tidak terjadi. Malah tidak ada kabar. Entah karena apa saya tidak mau berspekulasi.
Tentu saja, itu membuat kecewa. Bohong bila tidak ada rasa kecewa bila mengalami situasi begitu.
Tapi, kecewa yang dipelihara karena urusan 'di-prank' teman, hanya membuat nestapa. Kecewa boleh tapi jangan ada perpanjangan waktu. Sebab, janji yang akhirnya dusta itu di luar kemampauan kita.
Cara terbaik adalah melepasnya. Melupakannya. Anggap saja bukan rezekinya. Itu jauh lebih baik daripada berlama-lama kecewa.
Jangan lupa bahagia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI