Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis. Jurnalis.

Pernah 8 tahun bekerja menulis di media KKG (Kelompok Kompas Gramedia). The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2023. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Untuk kerja sama penulisan, saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kala Semesta Merestui Spurs Juara Liga Europa 2025, MU Bisa Apa?

22 Mei 2025   07:42 Diperbarui: 22 Mei 2025   19:49 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tottenham Hotspur juara Europa League usai mengalahkan Manchester United di final dini hari tadi/Dok Instagram SpursOfficial

Tottenham pun meraih juara Europa League (dulu Piala UEFA) untuk ketiga kalinya setelah di tahun 1972 dan 1984.  

Tottenham juara, Tangisan Bahagia Heung Min Son 

Gelar ini sekaligus mengakhiri penantian 17 tahun Spurs setelah terakhir kali juara (Carabao Cup) pada tahun 2007-08 silam saat mengalahkan Chelsea 2-1 di Wembley.

Keberhasilan Tottenham juara Europa League menjadi momen manis bagi Heung Min Son. Dia menjadi kapten tim pertama dari Korea Selatan yang membawa timnya juara di kompetisi Eropa. Son sekaligus mengakhiri penantian panjangnya selama 10 tahun bermain di Spurs yang sangat mendamba trofi. 

Sebelumnya, Son beberapa kali merana di final karena gagal juara. Dia pernah kalah di final Carabao Cup 2015, kalah di final Liga Champions 2019 dan kalah lagi di final Carabao Cup 2021

Karenanya, disa dipahami setelah final, Son nampak menangis bahagia. Air mata seorang pemenang yang merasakan happy ending dari semua perjuangan, kesabaran, dan nestapa yang dia rasakan.

"Saya kini bisa bilang bahwa mulai hari ini, saya sepertinya sudah menjadi legenda klub ini," ujar Son saat diwawancarai wartawan sesuai final. 

Pelatih Tottenham, Angelos Postecoglou kini juga bisa tersenyum karena menepati janjinya. Sebelumnya, dia sempat berkoar bahwa dirinya selalu memberikan trofi di tahun kedua melatih klub.

Awalnya,  orang tidak percaya dengan omongan pelatih asal Australiai itu mengingat Tottenham tim yang susah meraih trofi. Apalagi merujuk penampilan bapuk mereka di Liga Inggris musim ini.

Yang terjadi, Postecoglou ternyata bukan hanya omon-omon. Dia menepati janjinya. Ucapannya dulu bahkan sampai diposting ulang oleh akun Instagram resmi Premier League pagi ini.

" I always win things in my second year". Selamat Tottenham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun