Mohon tunggu...
Habiburrohman
Habiburrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Editor

Yakin Usaha Sampai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah sebagai Titik Nol Pendidikan

31 Agustus 2021   15:26 Diperbarui: 31 Agustus 2021   15:30 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pendidikan dalam perspektif Paolo Freire

Paolo Frerei dalam "Pendidikan Kaum Tertindas", melihat dari subyektifitas interaktif antara pendidik dengan yang didik, Freire mendeskripsikan pendidikan dengan usaha dehumanisasi penindas dengan kaum yang lemah (tertindas). Kaum tertindas berada pada posisi Devosit system, serta dipaksa untuk berpikir sama dengan pendidik.

Pendidikan yang dialami oleh k tertindas selama ini tak ubahnya seperti pendidikan bergaya "sistem bank". Guru merupakan subyek yang memiliki pengetahuan, dan murid sebagai deposit belaka. Freire juga mengkhawatirkan pemindasan tersebut akan meciptakan penindas-penindas baru secara regenarasi tanpa adanya kesadaran kritis berkelanjutan.

Pendidikan sebagai suatu penindasan terselubung terhadap kreatifitas murid, murid dituntut untuk mengikuti jalan pemikiran guru tanpa diberi kesempatan untuk berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah yang ada. Dari problematika tersebut, Paulo Freire memberikan suatu alternatif gaya pendidikan dengan metode yang diberinya nama "pendidikan hadap masalah".

Selanjutnya Freire dalam "Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan", merepresentasikan secara historis indikator terbentuknya kesadaran kritisnya terhadap perlunya pendidikan bagi kaum tertindas. Sehingga kesimpulan dari keduanya adalah, tekhnis pendidikan kekinian yang menindas kaum tertindas adalah siklus dari apa yang dilakukan dan diturunkan pendidikan masa lampau dengan gaya "sistem bank".

Freire menawarkan "pendidikan hadap masalah" sebagai alternatif, dimana pendidikan membebaskan manusia dalam menentukan konsentasi keilmuannya dan prakteknya, sehingga pendidikan dapat juga dikatakan pemicu ataupun rangsangan pengetahuan.

Pendidikan Dalam Perspektif Imam Al-ghazali

Dalam literasi lain, pendidikan dalam perspektif Imam Al-Ghazali, dimulai dari pembentukan karakter, karena pada hal terebut dapat dikembangkan menjadi kesadaran perlunya pengetahuan sebagai dasar tercapainya usaha menemukan jati diri manusia dan potensinya. Konsep pendidikan tersebut, jauh sebelum freire ada, sangat memungkinkan untuk diaktualisasikan secara universal baik dalam alam keluarga, sekolah, dan pergerakan.

Pendidikan Dalam Perapektif Kihajar Dewantara

Kihajar Dewantara dalam metode pendidikan sistem among, metode pengajaran yang sesuai dengan asih, asah dan asuh, sesuai dengan pendidikan yang dilaksanakan langsung dalam berbagai tempat yang diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu Alam Keluarga (Pendidikan Informal), Alam Perguruan (Pendidikan Formal) dan Alam Pergerakan Pemuda (Pendidikan Non Formal).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun