Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berbalas Pantun

2 Juni 2019   22:09 Diperbarui: 2 Juni 2019   23:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenun ikat tidak tergantung trade merk
Gawai dan mobil sekadar kosmetika zaman
Pantun melantun menuruti alunan siapa
Biar kubacakan seturut tradisi

Bulan bersinar bintang pun berseri
Sepanjang malam langit terhindar pekat
Bukan sebab gelar siapakah diri
Setiap siapa dibekali bakat

Beginilah aku menziarahi kata-kata
Menenun aksara bukan menenun benang
Hanya sebait pantun bukan sekain tenun ikat

Entahlah kamu mengapa lalu bagaimana
Melempar pantun tanpa peduli tradisi
Seisi ruang mendadak gaduh tersambar gusar

Aku keluar dari jangkauan pantunmu
Karena sebatas gulungan benang
Kamu belum pernah tekun menenunnya
Sampai benar-benar menjadi selembar kain tenun ikat

Di tepi gulungan benang aku meratapi almanak
Satu per satu angkanya jatuh percuma
Siapa siap menerima timpaan serapah
Kecuali aku sejak sebidang lahan sebentang cahaya

Ratapan paling syahdu kulantunkan merdu
Seperti rindu anak rantau kepada udik
Seperti hasrat peziarah pada setiap persinggahan
Biar kubacakan seturut tradisi

Panjang dan lebar batas tanah perdikan
Raja-raja membebaskan upeti
Janganlah semakin tinggi pendidikan
Semakin pula meninggikan hati

Beginilah aku menziarahi kata-kata
Pantun melantun dalam pelukan leluhur
Seperti tenun ikat terselempang di badan

*******
Kupang, 2 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun