Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kopiku Kontra Kopimu

16 Februari 2019   15:57 Diperbarui: 16 Februari 2019   16:18 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau memang kopi
Sebaiknya begitu adanya
Kopi hitam legam berasa semacam
Keruh kopi susu berasa duamacam
Bukan air putih air bening tawar

Cukup kopi bagiku
Kuseduh kusuguh
Hitam merasuk makin dalam

Katamu kamu juga pilih kopi
Tetapi aku gelenggeleng
Bening begitu katamu kopi  

Urat lehermu muncul
Melilit seperti akarakar beringin keramat

Aku mengalah mencicip rasa
Urat lehermu sedikit kendur

Kalau memang kopi
Aku tidak usah berdusta
Tetapi suguhanmu tiada kopi menyentil lidah
Meski mataku telah menerjemah bening

Urat lehermu kembali kencang
Umpatan muncrat nadanya meningkat

Kalau memang begitu
Terserah kamu bilang kopi meski bening
Kopi meski tawar
Kalau kubilang bukan kopi
Kelak kamu berteriak lantang keliling kampung
Bawabawa pula istri ibu nenekmu
Mengeroyok aku agar ikut kopi alamu

Ah sudahlah
Sebaiknya begini saja
Bagiku kopi itu hitam
Bagimu kopi itu bening
Ya supaya tidak bikin pening

*******
Balikpapan, 16 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun