Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kusimpan Bayangmu dalam Secangkir Kopi Hitam

19 April 2018   16:47 Diperbarui: 19 April 2018   17:13 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak seorang pun berendam menyelam
Dalam secangkir kopi hitamku
Kecuali kamu
Hanya kamu

Ya, hanya kamu
Sejak matahari menyapu pematang sawah
Jalan bebatu jalan legam berpacu roda-roda
Rembulan pun mengayun rumpun bambu
Pelupuk mata mengulum peraduan

Secangkir kopi hitamku menangkup
Benua berpohon layang-layang
Samudra bergelenyar layar-layar

Kamu enggan mencangkul benua
Karang-karang tidak memberimu sejengkal tanah
Ular berbisa bersembunyi di celah-celahnya

Kamu mau berendam dalam kopi hitamku
Mencari ikan-ikan tersesat di dalamnya
Kamu pun menyelam ke dasar pekat legamnya
Mencari terumbu karang berbaju pelangi

Tidak seorang pun mampu mengaduk-aduk
Secangkir kopi hitamku meski cecak berkeliaran
Menjilati putaran ranum bibir cangkirku
Kecuali kamu
Hanya kamu

Hanya kamu tersimpan dalam secangkir kopi hitamku

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 19 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun