Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Aku Berdamai dengan Jiwaku

15 April 2023   05:55 Diperbarui: 15 April 2023   05:50 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi: Aku Berdamai dengan Jiwaku (gambar: aleteia.org, diolah pribadi)

Gejolak dalam dada yang membara
Kemarahan yang terpendam
Perasaan dendam yang meletup-letup
Membakar hati nurani yang suci

Kesedihan yang mengharu biru
Menorehkan luka tercabik di hati
Pelupuk mata berkabut embun
Aliran sungai air mata tertumpah

Kumelangkah dalam lamunan
Mengikuti bisik hati yang perih
Menelusuri perjalanan jauh
Yang kutempuh dalam hidup ini

Lelah sekali rasanya jiwa ini  
Bergumul dengan banyak cobaan
Yang datang silih berganti
Dalam hari-hari yang kulewati

Kurebahkan diri di atas rerumputan
Semilir sang bayu menyejukkan hati
Kutatap langit biru nan cerah
Sang mentari tersenyum padaku

Kesejukan merambah dalam dada
Kagum kebesaran Sang Pencipta
Kudendangkan senandung syahdu
Pelipur lara penyejuk hati nan pilu

Kuatur helaan napas satu demi satu
Belajar menerima segala cobaan
Kuberdoa dengan segenap hati
Kusandarkan semua kisah hidupku

Kemarahanku perlahan surut
Kesedihanku dijemput sang bayu
Senyum manis kutebar pada alam
Aku berdamai dengan jiwaku

**

Kendari, 15 April 2023
Penulis: Henny Tunggeleng, S.Si., Kompasianer Mettasik

Aku Membabarkan Dhamma Lewat Goresan Penaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun