Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz - Chapter 6

12 Januari 2020   07:11 Diperbarui: 12 Januari 2020   07:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sang permaisuri datang di belakang raja. Sang ratu itu memakai baju yang cukup indah yang penuh dengan hiasan dan ukiran. Dia belakang punggungnya terdapat hiasan sepasang sayap kupu-kupu yang terdapat dekorasi batu hiasan. Makhota yang ratu tersebut melayang diatas kepalanya. Sang ratu tersebut memiliki makhota lingkaran kesucian di belakang kepalanya. 

Figure ratu ini terlihat sangat angkuh. Mukanya sangat cantik dan terlihat seperti gadis yang berumur 20an keatas. Mukanya tersebut terlihat seperti sedang tersenyum kecil, senyum tersebut menghiasi mukanya. Matanya berwarna keunguan muda. Rambut sang ratu ini berwarna pirang seperti warna emas. Seluruh bajunya berwarna keemasan, hingga sang ratu ini terlihat seperti patung emas. Matanya menatap cukup tajam seperti pedang es, aku merasakan seperti wujud mamaku dan sifat yang sama seperti mamaku juga. Karakter yang tidak mudah percaya orang dan merasa dirinya paling benar.

"Dia itu ratu Xeo yang bernama Xenolia. Orang-orang suka memberikan julukan Ratu es emas, sebab tatapan dinginnya." Con-con mengetahui dunia Xeo lebih banyak. 

Putri makhota dibelakang sang ratu. Dia memakai asesoris seperti sang ratu, tetapi warnanya berwarna keperakan. Rambut sang anak tersebut berwarna perak, warna yang diambil dari sang ayah. Sang putri makhota ini terlihat seumuran denganku. Mukanya terlihat diambil dari sang ibu dan dia memiliki sepasang mata yang berwarna jingga kemudaan. Raut mukanya seperti ibunya yang suka tersenyum kecil dan penuh kelicikan. Aku merasakan karakter sang putri mirip sekali dengan Herlina yang sangat angkuh.

"Gadis itu putri makhota Xeo yang bernama Yexenia. Putri makhota yang teladan dan pintar. Orang-orang suke menyebut dia putri perak. Sebab rambutnya berwarna perak."

"Penasihat datang!" Semua prajurit berseruh. 

Seorang lagi datang menggunakan tongkat melalui pintu gerbang belakang. Dia berjalan cukup pelan dan berhati-hati. Dia berdiri di panggung takhta kerajaan dan dia berdiri disebelah kiri sang raja. 

Sang penasihat itu terwujud sangat aneh. Dia sangat buruk rupa. Aku melihat mukanya seperti seekor monyet. Matanya sangat besar, hingga terlihat seperti orang melotot. Tatapan mata yang mudah menghakimi orang dan menggaggap dirinya lebih benar. Kupingnya cukup besar dan maju kedepan. Mulutnya tongos ke depan, hingga terlihat mukanya sangat besar. 

Gigi sang penasihat ini tidak terlihat sangat rata. Sang penasihat ini tidak memiliki rambut. Dia berjalan memakai tongkat. Tongkatnya berbentuk seperti ular membelit di tangkai pohon. Ular emas itu sedang menggigit sebuah batu berwarna hijau. Dia memakai warna emas seperti warna seorang raja. Dia memiliki punggung yang bongkok dan di belakang punggungnya terdapat roda emas yang sedang melayang dan berputar dibelakangnya. Roda tersebut berupa hiasan pakaian.

"Dia penasihat Oklyniz. Dia adalah paman dari raja. Dia memiliki kedudukan sama tinggi seperti ratu. Raja suka mendengar nasihat dari sang penasihat ini. Beberapa orang-orang tidak suka akan beliau, karena dia sangat culas dan pernah digosipkan dia berencana merebut takhta kerajaan."

Aku membuka buku sketch book Estephania dan mencari informasi tentang kerajaan Xeo. Aku menemukan bahwa batu permata kerajaan adalah batu gaib yang dibuat oleh para peri yang berasal dari darah binatang gaib yang telah mengeras. Bentuk perubahan wujud berasal dari wujud binatang gaib yang telah mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun