Secara positif, sebenarnya masalah yang terjadi ini membuat sorotan secara tidak langsung mengenai pentingnya identitas merek (brand identity). Jersey yang didesain dengan baik dipadukan dengan bahan berkualitas tinggi dalam hal ini dapat memperkuat asosiasi merek khususnya dengan tim nasional. Dengan kondisi dimana terdapat respon negatif dari desainer saja, hal ini dalam dunia bisnis amat disayangkan karena membuat kondisi seluruh stakeholder dalam proyek menjadi kacau.Â
Idealnya, sang desainer dalam hal ini justru semestinya berterima kasih atas kritik negatif dari coach Justin, mengakui kepedulian coach Justin tentang kualitas material dan logo, menawarkan klarifikasi tentang maksud desain dan bukan malah ad hominem, jika memungkinkan, menjelaskan batasan apa pun yang dihadapi oleh produsen jersey selama produksi, kemudian bersama dengan produsen tersebut, menekankan komitmen terhadap perbaikan dalam proyek-proyek masa depan. Dengan mengambil langkah-langkah ini, seorang desainer dapat mempertahankan citra profesionalnya dan berpotensi mengurangi publisitas negatif.
Pada akhirnya, kejadian proyek ini dari sisi masyarakat menekankan pembelajaran pentingnya profesionalisme dan menjawab semua kritikan dengan baik. Setiap kritik pada dasarnya merupakan sebuah peluang untuk pengembangan diri, produk kita, maupun sistem yang kita buat, dan bukan sebagai serangan personal.Â
Di samping itu, ini mengisyaratkan semakin tinggi profesi maupun proyek kita, semakin kita perlu melihat siapa yang menjadi sasaran dari produk kita. Dengan adanya pengabaian semacam ini, keberlangsungan dari produk kita tentunya akan menjadi pertanyaan dan bahkan pada citra kita sendiri dapat berdampak pada kredibilitasnya.