Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Analisis di Balik Tagar #BoikotErspo dan Masalah Etika Profesi Desainer

1 April 2024   06:35 Diperbarui: 1 April 2024   08:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Screenshot dari akun twitter Ernanda Putra. Sumber: Ernanda Putra (@ernandaputra) / X (twitter.com) 
Screenshot dari akun twitter Ernanda Putra. Sumber: Ernanda Putra (@ernandaputra) / X (twitter.com) 

Aksi tersebut pada akhirnya membuat netizen geram dan menggaungkan tagar #BoikotErspo 

Diketahui, Coach Justin sebenarnya sempat membalas cuitan tersebut di akunnya, ia sendiri melayangkan bahwa ia sekedar memberi pendapat tentang desain jersey yang didesain tersebut, dan mengajak sang desainer lebih bisa belajar menerima pendapat yang berbeda.

Dilansir dari Twitter Viola Kurniawati, mantan CEO PT PSS, kegaduhan masalah Jersey Timnas tersebut hingga terbawa ke Exco Federasi PSSI. Ini dikatakan berimbas hingga ke unit bisnis yang tengah bersemangat mengedarkan kaus tersebut.

Cuitan Viola Kurniawati. Sumber: Viola (@veeola) / X (twitter.com) 
Cuitan Viola Kurniawati. Sumber: Viola (@veeola) / X (twitter.com) 


Berdasarkan kasus tersebut, apa yang dapat kita analisis serta pelajari dari kondisi tersebut? Apakah kesalahan fatal dari sang desainer? Bagaimana semestinya kondisi tersebut disikapi? Sebagai seorang yang juga berlatar belakang dari dunia desain grafis, saya dapat memberikan beberapa pendekatan yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita.

1. Kesalahan Fatal Sang Desainer Grafis

Secara mendasar, terdapat dua kesalahan fatal yang dilakukan oleh sang desainer. Pertama adalah rasa tidak menghormati secara publik, dan yang kedua adalah tidak menghiraukan perspektif dari konsumen. Kedua kesalahan ini berkaitan dengan etika profesional yang sebenarnya sangat ditekankan dalam praktek seorang desainer. Tanpa adanya kedua hal ini, desainer manapun akan berkurang kredibilitasnya.

Pertama, masalah perhormatan secara publik. Berdasarkan serangan pribadi secara publik yang dilontarkannya terhadap kritik sang coach ini, kondisi tersebut sangat merusak profesionalisme sang desainer dan tidak memperlihatkan kode etik profesi yang baik. 

Dalam berargumen terhadap kritik pun, seorang profesional semestinya berfokus pada konstruksi argumen dan bukan pribadi yang dilihat. Ilmu logika secara gamblang menyebut kesalahan berlogika ini sebagai ad hominem dimana seseorang gagal melihat permasalahan hingga kepada intinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun