Bibirmu diam menatap taburan gemintang,
Di atas jembatan kota yang gemerlap
Jemarimu kaku mencengkram sunyi
Reklame jalanan menjadi hening,
Meski kakimu melangkah sepanjang trotoar !
Tatapmu...menatapmu,
Kemana keangkuhanmu ?
Kemanakah pandangan sinismu ?
Nikmatilah kensunyianmu sendiri !,
Rasakan kota manjamu yang lengang..!
Jakarta, jakarta yang ingkar padaku
Jakarta, yang senyap semalam
Metro anak manja, ia lupa padaku, kawan
Bulan datang diatas balkon,
Tatapmu memburu bayang - bayang di halte,
Tinggallah bayangmu sendiri dibias pijar iklan
Menyendiri di sudut jembatan kota,
Tak ada kawan bercengkrama,
Kemana gelimpangan gelandangan ?
Kemana preman jalanan ?
"Kemarilah...kutraktir kalian semangkuk bakso !"
Tak ada pengamen seperti biasa,
"Matilah aku  !!!"... dalam kensunyian,
" Aku...meninggalkan mereka, "
Yang membuat kotaku "kotor"..!!!
Kini, mereka tinggalkan aku sendiri...
Dalam kota besar yang lengang....
Aku sendirian,
Aku dalam sepi.!,
Berkali cermin-cermin memantul wajahku,
Degup nafas berhembus di sela embun
Bayangan dalam kaca...ia berbicara,
Bila mereka kembali, peluklah ia walau hanya
Lewat senyuman.
Ia termangu, masih menatap jakarta yang lengang...
Surabaya, 16 june 2018
Rasull abidin