Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inovasi di Tengah Tradisi, Bagaimana Industri Lokal Bertahan di Era Digital?

17 Mei 2024   13:05 Diperbarui: 26 Mei 2024   04:26 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Inovasi bisnis industri lokal. (Sumber: KOMPAS/CHY)

Selain itu, kolaborasi dengan institusi akademik dapat membantu dalam penelitian dan pengembangan produk baru yang menggabungkan elemen tradisional dengan teknologi modern. 

Misalnya, penelitian di bidang bahan alami dan teknik produksi tradisional dapat menghasilkan produk-produk baru yang inovatif dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing industri lokal tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan.

Studi Kasus: Sukses dalam Menggabungkan Tradisi dan Inovasi

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut beberapa studi kasus dari berbagai belahan dunia yang menunjukkan bagaimana industri lokal berhasil menggabungkan tradisi dengan inovasi teknologi.

Tenun Ikat di Indonesia

Di Indonesia, tenun ikat merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga. Namun, para pengrajin tenun ikat sering kali menghadapi tantangan dalam memasarkan produk mereka dan bersaing dengan produk tekstil modern. 

Beberapa komunitas pengrajin tenun ikat telah mulai menggunakan platform e-commerce untuk menjual produk mereka ke pasar internasional. 

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan desainer modern untuk menciptakan produk-produk baru yang menggabungkan motif tradisional dengan desain kontemporer. Ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan penjualan tetapi juga mengenalkan seni tenun ikat kepada generasi muda yang lebih luas.

Industri Keramik di Jepang

Jepang memiliki tradisi panjang dalam pembuatan keramik, dengan teknik dan desain yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Untuk tetap relevan di era modern, beberapa pengrajin keramik Jepang telah mulai mengadopsi teknologi cetak 3D. 

Teknologi ini memungkinkan mereka untuk menciptakan bentuk-bentuk baru yang sebelumnya sulit atau tidak mungkin dicapai dengan teknik tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun