Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Author

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sang Dewa

3 Oktober 2022   15:25 Diperbarui: 3 Oktober 2022   15:29 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Katakan siapa kamu sebenarnya?" tanya perempuan berambut merah ini sekali lagi sambil menyembunyikan rasa takutnya.

"Dewa. Kamu boleh panggil aku begitu."

***

Entah siapa sebenarnya laki-laki ini. Mengaku Dewa dan menganggap bisa membuat kehidupan Dira berubah. Mungkin ada benarnya juga, mengingat tempo hari lalu perempuan itu bertelportasi dari balkon apartemen ke tempat tidur kamarnya. Ditambah lagi Dewa tidak bisa dilihat oleh orang lain. Ya, hanya Dira saja yang bisa melihat dan melakukan komunikasi dengannya.

"Aku belum mati, kan?" tanya Dira di taman apartemen ketika berjalan santai di pagi hari.

"Jelas belum. Kamu masih ada di bumi dan tetap hidup seperti orang kebanyakan. Sudahlah, sangat panjang ceritanya jika kamu ingin tahu siapa aku."

"Oke coba katakan apa saja yang bisa kamu lakukan."

"Aku bisa terbang tanpa sayap," jawab Dewa. "...berpijak tanpa kaki, juga membuat jatuh tanpa sentuh."

Terbang tanpa sayap. Itu hal pertama yang dibuktikan Dewa. Ia mengenggam erat tubuh Dira, kemudian sebuah dorongan pada kaki membuat keduanya melayang di udara. Tinggi, dan semakin tinggi. Dira sempat ketakutan melihat tempat tinggalnya yang semakin mengecil.

Perjalanan udara yang singkat itu membawa keduanya ke salah satu tempat penangkaran anjing liar yang dirawat oleh sepasang suami istri. Dira bertemu dengan mereka di halaman depan shelter tersebut. Tentu saja Dewa tak biusa dilihat di sini.

Mayoritas anjing yang dipelihara di sana adalah anjing terlantar yang ditemukan di jalan, atau ada juga anak anjing baru lahir yang tiba-tiba di simpan di depan penangkaran ini. Sang pemilik mengajak Dira berkeliling melihat puluhan anjing yang dengan semangatnya menggonggong ketika waktu makan tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun