Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fiksi Horor | Basement Angker Nomor 4

6 September 2019   17:30 Diperbarui: 6 September 2019   17:39 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by wallpaperplay.com

Tak lama setelah itu, Danar langsung terlempar hingga tidak terlihat sama sekali olehku. Aku benar-benar takut saat ini dan segera berlari menaiki tangga. Naik dan terus naik dengan keringat yang membasahi tubuh dan wajah.

Ada sesuatu yang tiba-tiba menabrakku hingga ponsel yang kupegang terjatuh. Kini aku benar-benar sendiri dalam kegelapan tanpa cahaya apapun.

Angin bertiup pelan di leher. Aku mematung tanpa gerak dengan perasaan takut. Entahlah, saat itu aku seperti tidak bisa melakukan apa-apa.

Kedua telapak tangan panjang hitam yang tadi sempat kulihat di sosok Danar kini merayap pelan ke dada hingga leher. Aku tidak berani menengok. Sama sekali tidak bisa berbuat sesuatu.

"I...kut.... A...ku."

Leherku tercabik dan mengeluarkan banyak darah setelah mendengar bisikan itu. Aku terjatuh berkali-kali pada anak tangga. Hingga ketika berhenti, aku hanya bisa memandang langit-langit yang gelap gulita.

Sosok itu kembali datang. Telapak tangannya kini meraba bagian leher hingga dada. Tepat di bagian jantung, aku merasa seperti ada yang menusuk begitu dalam. Aku tidak bisa bernapas. Mungkin, aku juga akan mati sekarang.

***

"Takut ya gara-gara aku cerita soal tempat angker di mal ini? Dari tadi ngelamun terus."

Bayu memandangku dengan wajah jahil, tapi ekspresiku sama sekali tidak bersahabat.

"Kenapa, Fil? Kamu takut beneran ya sama cerita basement itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun