***
Tahun ini adalah ulang tahun terbaiknya. Di kantor, Radean tidak bisa berhenti tersenyum ketika mendapat sebuah amplop yang tersimpan di meja kerjanya. Di dalamnya ada selembar kertas dengan tulisan khas anak kecil yang berantakan tapi tetap bisa dibaca. Ia yakin pasti Sasa yang membuatnya dengan bantuan Vidya.
Kalimat yang ditulis di sana hanyalah ucapan ulang tahun yang dilengkapi dengan harapan. Meski begitu, Radean merasa bahwa dirinya adalah orang spesial. Bahkan ia tak bisa menahan senyum ketika melihat ada gambar dirinya yang dilukis oleh pensil warna di bagian bawah surat. Tidak hanya seorang, tapi tiga. Dia, Sasa, dan Vidya.
"Seneng banget kayaknya yang hari ini ulang tahun," kata Vidya yang tiba-tiba muncul dari belakang.
"Hei, ini pasti kerjaan kamu? Bilangin makasih ya ke Sasa."
"Happy birthday by the way." Keduanya bersalaman.
"Thanks, Vid."
Percakapan mereka terhenti oleh panggilan dari ponsel Radean. Dari seseorang yang tadi pagi meneleponnya.
Ia menatap Vidya sesaat.
"Lona, ya? Angkat aja."
"Aku tinggal bentar. Nanti kita lanjutin lagi, oke?"