Mohon tunggu...
Gilang Permana
Gilang Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - SAYA MENULIS MAKA SAYA ADA

Mahasiswa Jurusan Seni Teater Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Bisa Saja Menulis 1000 Puisi Malam Ini

7 Agustus 2022   23:10 Diperbarui: 7 Agustus 2022   23:19 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bisa saja menulis 1000 puisi bahagia malam ini, hanya saja bila kau ada di dekapku.
aku bisa saja menulis 1000 puisi paling sedih malam ini. hanya saja bila kau bahagia tanpa aku didalamnya


Yaa kebahagiaan yang dulunya begitu mengunggah rasa, kebahagiaan yang dulu nya akan hadir selamanya
dan ternyata kebahagiaan itu hanya sementara, kebahagiaan yang dimana dulu kita nikmati berdua
Dimana kita pernah duduk disuatu tempat, dimana kita menyuguh secangkir kopi.

Baca juga: Suara Pikiranku


Kopi yang dulunya terasa begitu manis, tapi tidak dengan sekarang. Kopi itu berkamuflase menjadi pahit semenjak kau pergi meninggalkan luka. luka yang kuharap bisa memudar dengan segera.
Aku bisa saja menulis 1001 puisi malam ini, hanya yang satunya lagi aku tulis mencurahkan semua keindahanmu. Mencurahkan semua laku jengkel mu, semua tentangmu. Tapi itu bukan lagi menjadi hakku untuk melukiskan keindahan mu, sebab sekujur tubuhmu sudah pergi dan yang tinggal hanyalah kesenduan. kau telah memilih dia sebagai teman hidup mu. Satu puisi itu akan kusimpan di suatu tempat yang indah jauh didalam relung hati. 

dan aku tak ingin seluruh dunia melihatku, karena kupikir mereka tak akan pernah paham. Ketika semuanya diciptakan untuk dihancurkan.
Kini aku tak lagi bisa mencurahkan semua pikiranku ke dalam kertas. Tinta ku sudah habis, pena itu sudah kubakar, Pena yang dahulunya kutuliskan dengan nama mu yang indah.

 Pena yang dahulunya sempat menjadi sahabat baikku. dimana selalu bergetar tanganku memegang pena itu, sebab engkau tidak bersamaku lagi, aku merindukan dirimu yang dahulu, sungguh aku rindu, aku rindu, aku rindu, aku rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun