Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Manuver Pragmatis Sektor Industri Pariwisata Thailand di Tengah Pandemi

19 Agustus 2020   21:54 Diperbarui: 23 Agustus 2020   02:01 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Mladen ANTONOV / AFP

Otoritas Pariwisata Thailand Masih Tegas

Meskipun parawisata menjadi tumpuan pundi-pundi keuangan negara dan sudah dinilai paling aman bagi turis versi Tourlane. Kementerian parawisata-nya Thailand tak ingin tergesa-gesa untuk membuka kembali parawisata internasional dalam waktu dekat ini.

Seperti dinukil Asumsi, Wakil Gubernur Otoritas Parawisata (organisasi di bawah Kementerian Parawisata dan Olahraga Thailand), Chattan Kunjara Na Ayudhya, menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada tanda-tanda menuju dibukanya kembali sektor industri Thailand, yang pada tahun lalu meraup untung menggiurkan sekira 1,93 baht (Rp913 triliun).

"Saya tidak melihat sinyal dari pemerintah bahwa Thailand akan dibuka kembali tahun ini. Periode Natal, biasanya musim yang ramai, sekarang dalam bahaya, dan saya bahkan melihat Tahun Baru Imlek di bulan Februari dengan ragu-ragu," ungkap Chattan. Seperti dinukil dari Asumsi.

Pemerintah Thailand begitu berhati-hati dalam menentukan manuver, kendati sektor industri wisata sangat menggiurkan di tengah tekanan ekonomi yang cukup besar mereka tetap memilih langkah pragmatis dalam hal ini.

Seperti kita ketahui bersama bahwa ekonomi Thailand pada kuartal II 2020 menarasikan situasi terparah sejak krisis keuangan tahun 1998. Ancaman resesi pun kini mereka hadapi. 

Mengutip Reuters, berdasarkan data badan perencanaan negara, ditutupnya sektor industri pariwisata asing cukup memukul keuangan negara. Tak hanya itu, Corona juga berdampak pada konsumsi, investasi, swasta, dan ekspor.

Data di atas cukup menarasikan bila ekonomi Thailand yang kini lunglai sangatlah bergantung pada sektor parawisata dan ekspor yang tercatat minus sebesar 12,2% pada kuartal II 2020. Hal itu cukup untuk mengantarkan Thailand ke jurang resesi menyusul raihan kuartal I yang minus 2%.

Meski bagaimana pun, membuka sektor pariwisata asing yang merupakan potensi besar dalam menyelamatkan Thailand dari resesi tetaplah bukan pilihan. 

Pemerintah Thailand masih menyadari bahwa pelonggaran dari penutupan bisnis dan kedatangan orang asing termasuk wisatawan asing dan pekerja migran bisa mengimpor kasus baru covid-19 di negerinya.

Seperti diutarakan Dirjen Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Dr Suwannachai Wattanayingcharoencai, mengatakan bahwa pihaknya tak menjamin Thailand telah aman dari Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun