KLATEN -- Suasana Aula Balai Desa Majegan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, pada Minggu (3/8/2025) siang itu terasa berbeda. Ruangan yang biasa digunakan untuk rapat formal desa, kini dipenuhi aroma wangi dari minyak kelapa dan shea butter. Enam belas pemudi perwakilan Karang Taruni dari setiap Rukun Tetangga (RT) di Desa Majegan tampak antusias, tangan mereka cekatan mengaduk adonan dalam wadah kecil di atas pemanas.
Mereka bukanlah sedang mengikuti kursus memasak, melainkan pelatihan pembuatan lip balm atau pelembap bibir yang digagas oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Giat 12 dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB ini bertujuan memberdayakan para pemudi desa dengan keterampilan baru yang berpotensi menjadi produk kreatif bernilai ekonomi.
Ketua Tim KKN Giat 12 UNNES Desa Majegan, Wahyu Dewanto, menjelaskan bahwa ide program ini muncul dari observasi tim terhadap potensi sumber daya manusia di desa tersebut. Menurutnya, para pemudi Karang Taruni memiliki semangat dan kreativitas yang tinggi, namun perlu wadah untuk menyalurkannya menjadi kegiatan yang produktif.
"Kami melihat banyak pemudi di sini yang aktif dan kreatif. Kami ingin memberikan bekal keterampilan praktis yang tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga membuka peluang wirausaha," ujar Wahyu saat ditemui di sela-sela acara. "Pembuatan lip balm kami pilih karena prosesnya relatif sederhana, bahan-bahannya mudah didapat, dan produknya sangat relevan dengan kebutuhan pasar saat ini, terutama di kalangan anak muda," tambahnya.
Acara pelatihan ini disusun secara komprehensif. Sesi pertama diisi dengan pengenalan produk lip balm, mulai dari fungsi utamanya untuk menjaga kesehatan dan kelembapan bibir hingga manfaat tambahannya sebagai produk kosmetik dasar. Tim KKN UNNES juga memaparkan berbagai jenis bahan alami yang aman digunakan, seperti beeswax (lilin lebah), minyak kelapa, shea butter, dan minyak zaitun.
Para peserta diajak untuk memahami bahwa produk perawatan kecantikan tidak selalu harus mahal atau berasal dari pabrik besar. Dengan pengetahuan yang tepat, mereka dapat membuatnya sendiri di rumah.
Memasuki sesi praktik, antusiasme peserta semakin memuncak. Dibimbing langsung oleh para mahasiswa, mereka belajar menakar bahan, melelehkannya dengan suhu yang tepat, hingga mencampurkan pewarna alami dan aroma esensial yang aman untuk bibir. Setiap langkah dijelaskan dengan detail untuk memastikan para peserta benar-benar menguasai tekniknya.
Salah seorang peserta, Haryanti (19), perwakilan dari Karang Taruni, mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Ia yang sebelumnya hanya menjadi konsumen, kini memahami proses di balik pembuatan produk yang sering ia gunakan.
"Seru sekali ternyata. Awalnya saya pikir membuat kosmetik itu rumit dan butuh alat canggih. Ternyata dengan bahan-bahan yang bisa kita beli di toko terdekat dan alat sederhana, kita bisa membuatnya sendiri," ungkap Haryanti sambil menunjukkan lip balm hasil karyanya yang dikemas dalam wadah jar kecil.
"Ini jelas membuka wawasan. Saya dan teman-teman di RT jadi terpikir, mungkin ini bisa dikembangkan menjadi produk unggulan dari Karang Taruni kami," lanjutnya penuh semangat.
Potensi ekonomi inilah yang menjadi harapan besar dari tim KKN UNNES dan perangkat Desa Majegan. Dalam sesi diskusi yang digelar di akhir acara, dibahas pula mengenai langkah-langkah selanjutnya, seperti pengembangan varian produk, strategi pengemasan yang menarik, hingga pemanfaatan media sosial untuk pemasaran.
Tim KKN UNNES berkomitmen untuk terus mendampingi Karang Taruni Desa Majegan dalam beberapa waktu ke depan untuk memastikan program ini tidak berhenti sebatas pelatihan.
"Harapan kami, ini menjadi program berkelanjutan. Setelah pelatihan ini, kami akan bantu memikirkan soal branding, pengemasan, sampai mungkin pendaftaran izin usaha skala mikro. Jika ditekuni, ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para pemudi dan mengangkat nama Desa Majegan," tutup Wahyu.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kemandirian di kalangan generasi muda Desa Majegan. Sebuah langkah kecil dari Aula Balai Desa yang berpotensi menciptakan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI