Written by: Giasinta
Manusia berjalan di dunia mengenggam rahasia jagad raya,
berdansa sempurna di tengah kebisingan egoisme hidup.
Di setiap helai lembaran kehidupan, manusia bergurau dengan pengawal neraka,
dan ironisnya tetap berusaha mencari jejak menuju singgasana surga,
mereka lalu menyerahkan mahkota jiwa kepada Pencipta.
Maka hargailah setiap airmata dan senyum kehidupan, meski terkadang buat jiwa menangis,
karna tidak selamanya nafas manusia ditakdirkan untuk berhembus.
Bila saatnya tiba, sayap-sayap pekat malaikat maut akan menjamah jiwa raga manusia,
menyerahkan jubah kematian untuk dikenakan, membalut indah tulang-belulang.
Maka sebelum sang waktu menutup wajahnya,