Pernah kah kamu bertanya kepada dirimu?
Setelah begitu banyak yang kau coba
Sekian air mata mengalir dan tawa yang menutupi rasa mati
Sangat lama menjaga lukisan diri, namun lupa menjaga diri
Dengarkah jeritan itu? Sebuah teriak minta tolong dari hati, yang kau tutupi dengan puas mu
Puas kah engkau? Bahkan hembusan angin kau dengar, dan setiap tetes tinta kau perhatikan
Tapi tidak dengan diri mu.
Bangun dan basuh wajah mu, kamu sudah terlalu lama menghirup bunga tidur
Seka mata mu yang rekat karena tangis
Hapus guratan palsu pada senyum mu kemarin
Masuk lah ke rumah, ambil mantel pemberian sang Penjahit Cakrawala
Tidak, tidak semua semilir rayu angin harus kau ikuti
Dia bisa membuat mu tidur di tengah perjalanan hidup. Takutnya kamu mati.
Bawa bekal nya, ingat tandanya, pikirkan tujuannya, turuti arahannya
Percaya, sesampainya disana semua bahagia tak akan tertahan.
Melihat orang yang pernah tinggalkan mu dengan semangat dan cinta, melihat Dia yang memberi mu nafas dengan pelukan terhangatNya
Jiwa yang menjerit sakit akan berganti dengan sorak-sorai penuh sukacita
Tubuh yang merontak karena hancur oleh semua yang semu, kini menari dan melompat karena merdeka.
Jangan menyerah.