Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu

9 November 2021   02:17 Diperbarui: 9 November 2021   02:47 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala waktu
Sudah berbaris
tertata rapi menuju janji
Kemana lagi hendak mencari

Sebagian waktu
Menguap begitu rupa
bagai embun menuju senja
Hilang
Tanpa menoleh sedetik pun

Sementara sebagian diri kita tergilas, menjadi partikel partikel kecil tak bertuan
Tersudut sendiri diujung opera kehidupan
Tanpa arah, tanpa tujuan
Dengan sadar bermain peran
Menyimpan luruh di ketamakan

Sebenarnya tak jarang kita butuh waktu lama
Menjinakkan naluri yang menggila
memoles retak retak dalam dada
Bahkan memungut serpihan hati yang tersakiti

kita memang tak mampu menjadi sempurna
Namun selagi waktu masih rela memberikan dirinya, raihlah

Jika Ia menghampiri dekaplah, duduk manislah bersamanya, berbincanglah
Dengan laku air mata
Agar ia tak berlalu begitu saja

9 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun