Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara alam

26 Oktober 2021   19:49 Diperbarui: 31 Oktober 2021   16:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah lantunan musik yang masih ia dendangkan
Menjadi teman
Merapikan keping keping kenangan yang terserak ditepi perapian.
saat malam tak juga menghalau kedinginan.

Adalah musik yang ia dendangkan saat rinduku datang tak terbantahkan
Dikala bumi tersiram hujan

Adalah musik yang ia simpan dalam renjana selimut penantian.
Dikala langkahku taktertahan
Menjauh pergi demi sebuah tujuan

Ialah tetes hujan, ialah gemericik dahan yang terbakar, ialah suara jangkrik, ialah suara daun yang jatuh dengan perlahan, ialah suara sayap sayap beterbangan.

Dan ia adalah suara alam
Yang mengharmoni
berbisik dalam hati
Menemaniku dikala sepi

26102021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun