Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kekasih dan Pegadaian

19 Juni 2020   03:57 Diperbarui: 19 Juni 2020   06:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lara,
O, lara kekasih ku
Berdaster cokelat bergaris semu
Abang pulang sayang, kau tak mau merayu?
Ah, kau selalu begitu,
Saban kamis malam jumat tidur denganmu
Kau selalu tak mau melayani ku
Gerangan apa beban di hatimu, pun abang tak tau

O, lara kekasih ku
Beralis tebal berwajah malu
Salah apa abang kepadamu?
Sentuhan ku sudah lembut membelaimu
Dan punya ku pun cukup memuaskanmu
Mengapa kekasih ku?
Salah apa abang dalam miaramu?
Saban bulan jatuh di penanggalan baru
Wajahmu terang kecut menyeringai kepada ku

Lara,
kau harus bilang kepada ku
Kalau bulanan mu kurang untuk melayani ku
Pasti, abang beri kepadamu
Karena untukmu, segala yang kau perlukan sayang
Dan bagiku, itu sebuah kemenangan
Abang rela, kau gadaikan cinta abang di pegadaian
Asal itu yang membuatmu senang
Besok kau bawa saja cinta abang di pegadaian
Dan kita bagi, untung yang kau dapat di pegadaian

Bulan berlayar naik sepenggalah di atas rumah
Sarafku gemetar di jilat lidah yang menjalar di bawa arah
O, abang sayang
Kau hebat di atas ranjang
Dan punyamu sangat jantan untuk kurasakan
Terima kasih abang, segala yang kuperlukan
Dan ini, untuk sebuah kemenangan

Slawi, 19 juni 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun