Mohon tunggu...
Al Gifari
Al Gifari Mohon Tunggu... Lulusan Sarjana Hukum | Pernah nulis jurnal, artikel, sampai caption galau | Meneliti realita, menulis pakai hati (dan sedikit sarkasme)

Membawa keresahan lokal ke ruang publik. Menulis tentang lingkungan, budaya, dan realita sosial. Kalau tulisan saya bikin kamu nggak nyaman, mungkin karena kenyataannya emang begitu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aura Farming dan Soft Power Baru Anak Muda Indonesia

22 Juli 2025   15:28 Diperbarui: 22 Juli 2025   17:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dan Peluang ke Depan

Tantangan utamanya tentu ada pada keberlanjutan. Apakah tren ini hanya sesaat? Mungkin. Tapi jejaknya sudah ada. Yang perlu kita pikirkan sekarang adalah bagaimana memberi wadah dan dukungan agar tren lokal bisa terus berkembang secara positif.

Misalnya, pemerintah bisa mengadakan program inkubasi konten kreator lokal berbasis budaya dan spiritualitas. Kampus bisa mengkaji lebih jauh hubungan antara ekspresi digital dan soft power. Komunitas bisa membuat dokumentasi tentang tren konten dari desa.

Aura Farming tidak perlu dilembagakan secara kaku, tapi bisa menjadi pintu masuk untuk menyadari bahwa "budaya digital" bukan hanya soal efek filter dan musik viral tapi juga soal nilai, kehadiran, dan kedalaman ekspresi.

Kita Tak Harus Berteriak untuk Didengar Dunia

Dalam era yang bising, mereka yang diam justru paling menarik perhatian. Aura Farming menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan budaya tidak selalu hadir dalam bentuk megah atau mewah, kadang ia hadir dalam ekspresi netral dan tatapan sunyi.

Anak-anak muda Indonesia kini tidak hanya menjadi konsumen budaya digital, tapi juga produsen makna dan simbol-simbol baru. Mereka sedang memainkan peran penting dalam menampilkan wajah Indonesia yang tidak bising, tapi dalam. Tidak keras, tapi berkesan.

Dan mungkin, dari kampung-kampung sunyi di pelosok negeri, kita akan melihat lahirnya diplomat digital paling kuat, bukan karena mereka bicara keras, tapi karena mereka hadir dengan aura.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun