Mohon tunggu...
Gusty Fahik
Gusty Fahik Mohon Tunggu... Administrasi - Ayah dan pekerja. Menulis untuk tetap melangkah.

I'm not who I am I'm who I am not (Sartre)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Melawat Nenek

14 Januari 2019   11:40 Diperbarui: 14 Januari 2019   16:41 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kepalamu diam-diam
jarak tumbuh begitu cepat
hingga segala perlahan tiada
kaulupa nama-nama, musim-musim
juga tubuhmu yang renta

Kali ini, tak seperti yang lampau
tak lagi kucoba memangkas jarak di kepalamu
seperti mengulang nama-nama atau kisah-kisah
untuk kaukenang

Melawatmu  adalah melihat jarak yang terus tumbuh
sedang ubanmu  gugur satu-satu, hanya cinta
betah meringkuk di ceruk-ceruk keriput wajahmu
sesekali mengalir turun ke hati yang tak kau ingat
adalah milikmu

Melawatmu
merawat cinta yang bertahan  

Melawan jarak
melawan
jarak

2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun