Mohon tunggu...
Gembel Bersuara
Gembel Bersuara Mohon Tunggu... Seniman - Penyair Pejalan

Pemikiran Ugal-Ugalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bibi dan Nasib Puisi

18 Januari 2021   03:42 Diperbarui: 18 Januari 2021   03:52 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dihilangkan, anggapnya provokativ.

Hingga akhirnya tercecer di jalan-jalan

Tertumpuk mengabu debu 

dan menjadi bungkus-bungkus gorengan 

jajanan pinggir jalan.

Menulis sedikit bau politik diculik

Menulis ketidakadilan dipenjarakan

Mata, hati, dan rasa kita didakwa

ditodong laras bohong dan dusta

Ruh sastra dibotoli beling-beling politik

dipenjarakan entah sampai kapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun