Dari kejauhan mata menatap
kabut masih tipis-tipis.
Kucoba menerka Semeru yang masih samar-samar
Dari balik jendela kamar
mentari menyusup.
Mencoba melewati kabut,
mendaki dari kaki langit
berusaha menggapai puncak Semeru
Hawa dingin masih melilit.
Menggigit.
Mengisap.
Jauh di bawah kaki Semeru,
menghampar sawah ladang menghijau di mata.
Dari balik pintu kamar,
nyanyian burung daradasih dikawinkan dengan dengkur kakak.
Diantara sunyi dan dingin
ruh kedamaian mengalir disekujur tubuh.
Damai
Tenang
Segar
Disetiap detak detik jam di kamar, kumenikmati setiap proses-Nya_
Batu, 17 Juli 2017|06:20
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!