Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu, Pedang dan Perburuan Selimut

10 Maret 2017   13:41 Diperbarui: 10 Maret 2017   13:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shutterstock.com

Orang-orang itu memburu gerak,tergesa-gesaberpacu untuk juara
dalam lintasan waktu yang tak kenal lelah.

Dalam perjalanan juang,
mereka mengasah pedang
setajam waktu melibas
para pecundang.

Karena waktu terus melaju,
pedang-pedang semakin tajam
mustahil diragukan kedatangan aral. Dan
tentu sebagian berakhir di tiang gantungan.

Praktik keserakahan merajalela,
menepikan yang berpedang tumpul.

Selimut tersedia sedikit,
sebab yang lihai bermain pedang
telah menimbun
hingga tujuh generasi waktu.

Tak ada pembagian wilayah,
ekspansi kaum jagoan adikuasa
menenggelamkan kaum yang
belum lihai memegang pedang.

Siluet hangat perjanjian
semakin rabun dalam pandangan.

Sulit dan semakin sulit
bagi mereka yang mengigil,
mendapat selimut,
sementara hujan belum reda sejak semalam.

Dan waktu terus melaju,
ketangkasan pedang masih abu-abu
dan selimut belum terpampang
di tubuh yang terguncang.

Mereka pasrah menatap langit
yang berwarna kelabu
dihiasi cahaya kilat melukis bentangan,
bumi semakin basah sebab tombak-tombak masih menembak.

Hanya bisa berharap pertempuran langit di pihak meraka:
mentari mengusir awan yang mendatangkan hujan
petir ganas menghujam kaum serakah, dan
selembar selimut menepis gigil.

Kilauan pedang masih bergentayangan
melayangkan nyawa saingan. Dan
tontonan semakin memuakkan.

Gayo Lues, Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun