Mohon tunggu...
Anton Priyo Hartono
Anton Priyo Hartono Mohon Tunggu... -

kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dahulu

4 Oktober 2013   16:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:00 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berkata, "biar kudengar degup jantungmu yang merdu"

kemudian kita berpegangan tangan, tenggelam

pada secangkir diam yang hangat.

Dan, jika kita akhirnya sampai pada suatu ketika

dimana kau hapus namaku, dan kusimpan namamu.

pada lembaran terakhir yang benar-benar tidak ingin kuceritakan.

aku embun tetap ingin meresap

kelak menyatu dengan tubuhmu yang batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun