Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Pilpres 2024 Nanti, Saya Akan Memilih Capres-Cawapres yang...

17 November 2022   11:16 Diperbarui: 17 November 2022   11:20 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memasukkan kertas suara ke kotak suara. (sumber foto: Photo by Element5 Digital / Pexels)

Bersama dengan para pihak di bidang olahraga, calon pemimpin negeri yang baru harus memiliki komitmen kuat untuk mempertegas arah Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2021-2045 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021. Peta tersebut bertujuan mengembangkan keolahragaan nasional dalam jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif di semua level pemerintahan baik olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi.

Di ranah olahraga prestasi misalnya, sangat mungkin ada bakat-bakat besar dari populasi Indonesia yang 275 juta jiwa (sumber: Dirjen Dukcapil) . Mereka perlu ditemukan, dibina dan didukung untuk berkiprah dan berprestasi di level regional, nasional hingga global.

Dalam konteks keluarga, olahraga dapat memelihara kesehatan fisik anggota keluarga yang pastinya berkaitan erat dengan kesehatan jasmani dan kesehatan mental. Kalau rakyat sehat, negara akan menjadi kuat.

Mendukung penuh gerakan minat membaca di semua lapisan masyarakat

Katanya minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Katanya Indonesia darurat literasi.

Tapi nyatanya tingkat minat baca masyarakat kita sudah baik, bahkan sangat baik. Data Statista mengatakan kalau tingkat literasi nasional tahun 2020 menunjukkan angka 96% dimana tingkat literasi warga pria dewasa 97,45% dan warga wanita dewasa 94,55%.

Analis data dari Amerika Serikat (AS), Eleonora Nazander pernah mengolah data literasi warga dunia dari UNESCO dalam sebuah artikelnya yang berjudul "Visualizing Literacy Rates Around the World" yang terbit Februari 2022 lalu. Nazander mencantumkan tingkat literasi pria dewasa Indonesia adalah 97,3% dan wanita dewasanya 94,0% dimana itu termasuk kategori tinggi.

Itu semua adalah hasil kerja keras para pemimpin sebelumnya bersama semua poihak terkait. Adanya kemudahan penulis dan penerbit dalam menerbitkan buku, adanya kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses buku-buku (lewat pameran buku, bazaar atau bursa buku murah dan sebagainya), semakin banyaknya perpustakaan umum baik milik pemerintah, swasta dan komunitas, termasuk semakin meluasnya Taman Baca Masyarakat (TBM) bisa jadi merupakan pendongkrak tingginya tingkat literasi warga +62.

Para figur yang bakal menjadi pemimpin negeri di periode mendatang harus menjaga tingkat literasi masyarakat tersebut, bila perlu mendorongnya hingga ke level 100%. Saat ini negara yang sudah mencapai level tersebut berdasarkan data yang diolah oleh Nazander adalah Ukraina dan Uzbekistan (catatan: oleh karena adanya konflik Rusia-Ukraina, data terbaru mungkin akan berubah). Sedangkan beberapa negara yang persentase literasinya 99,99% antara lain Belarus, Estonia, Latvia dan San Marino.

Negara-negara dengan tingkat literasi tertinggi tersebut ternyata juga memiliki jumlah perpustakaan per kapita paling banyak di dunia (sumber: ProQuest tahun 2018 berdasarkan data Online Computer Library Center atau OCLC). Nah, para kandidat pemimpin Republik Indonesia harus berkomitmen kuat untuk memperbanyak jumlah perpustakaan hingga pelosok negeri agar masyarakat semakin mudah mengakses bacaan-bacaan bermutu.

Bentuk lain untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat adalah dengan mencanangkan suatu gerakan membaca. Misalnya setiap warga mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia harus membaca buku selama satu jam setiap hari, antara jam 18.00 sampai jam 19.00 WIB/WIT/WITA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun