Mohon tunggu...
Ganjar Noor
Ganjar Noor Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai penulis lagu & pemusik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Cinta Anak Domba di Jakarta

23 Juli 2018   23:43 Diperbarui: 25 Juli 2018   01:11 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Aku baru ke diskotik, temen-temenku yang ajak. Aku hanya nemenin mereka saja. Kita emang lagi suntuk sih," timpal Gim terus terang.

" Lucu. Masih ada di diskotik ini orang seperti kaka. Kaka nampaknya pendatang, yah ?" tannyanya menyelidik.

" Yah, aku dari Bandung. Baru setengah tahun ini di Jakarta," jawab Gim sambil tersenyum ramah.

" Oh.. pantesan, alem. Aku suka orang Bandung," timpal Siska sambil mengalungkan lengan di bahu Gim. Siska terus meminum minuman yang ada di gelasnya. Tampaknya Siska begitu nyaman ada disamping Gim, pikirnya seorang laki-laki yang berbeda dari yang lainnya ditempat itu. Dan Siskapun dalam waktu yang singkat berbicara tentang kegalauan hatinya dengan berbagai permasalahan yang tengah dihadapinya.

Begitu dalam cerita yang diutarakan Siska kepada Gim, begitu dalam juga wajah Siska terbenam di dadanya Gim. Gim, membiarkan semua itu, ia pikir menolong orang yang tengah butuh kasih sayang. Sementara Hany hanya bergoyang-goyang saja di samping table tempat Gim berada dengan Siska.

Musik house kini berganti dengan musik slow yang mendayu-dayu dan membuat orang makin terbuai dibuatnya. Dani, Narto, Dedi dan Keli, kini kembali menuju table semula. Mereka kaget campur senang melihat ada dua orang perempuan telah bergabung di tablenya. Gim memperkenalkan mereka kepada temen-temennya, sementara Siska tetap tidak ingin melepaskan tangannya untuk melepas tangan Gim. Satu malam yang berkesan pikir Gim.


Pengalaman baru yang tengah dialaminya, adalah pelajaran yang tak pernah sekalipun ia alami di Bandung. Ada suasana lain yang menyelimuti hati. Begitu damai begitu tenang dan begitu hangat. Pengalaman ini tak akan terlupa sampai kapanpun, hingga satu hari Gim kembali ke Bandung sekalipun. Akan tetap terbayang dan tetap abadi.

Beberapa hari kemudian stelah pertemuannya dengan Siska, mereka belum pernah bertemu lagi. Mereka hanya saling telepon disela-sela kesibukannya. Satu hari, Siskapun datang berkunjung ke kantor Gim, ada yang tidak pernah terbayangkan oleh Gim. Sebelum Siska pulang, satu kecupan di bibir Gim begitu terasa di siang hari bolong, ditengah lalu lalang orang di jalan. Gim heran, kenapa semua yang sebelumnya dianggap aneh bisa terjadi pada dirinya.

Sebulan kemudian setelah pertemuan dengan Siska, Gim merasakan jatuh cinta. Perasaan itu datang dengan tiba-tiba, dan tidak semestinya menurut akal Gim. Apa yang membuat kerinduan ini hadir ? padahal Gim terlalu alim untuk mencintai Siska. Tapi itulah kenyataan, hingga pada satu sore Dani memergoki tulisan Gim yang ditujukan untuk Siska, didalam buku hariannya. Dani membaca kalimat itu dengan hati-hati.

" Sis, aku tahu engkau berbeda dengan aku. Jauh jalan yang pernah engkau tempuh sejauh apa yang sering engkau lakukan. Aku ingin kau kembali kepada fitrahmu. Kembalilah bersamaku karna aku tulus dan jatuh cinta padamu," begitulah kalimat yang ditulis Gim.

" Hait... baca apa itu ?" sahut Gim memecah konsentrasi Dani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun