Mohon tunggu...
Ganjar Noor
Ganjar Noor Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai penulis lagu & pemusik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Cinta Anak Domba di Jakarta

23 Juli 2018   23:43 Diperbarui: 25 Juli 2018   01:11 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Mo, kemana, Gim ?" tanya Dani sambil menepuk bahu Gim.

" Ke wartel, baru pulang, Dan ? sapa Gim balik bertanya.

" Telepon siapa, loe ?" timpal Dani balik bertanya.

" Ibu, di Bandung," jawab Gim singkat.

" Nih, pake HP gua, lantas loe ganti pakaian nanti ikut ke acara gua," timpal Dani sambil menyodorkan HP-nya. Dengan segidang rasa rindu, lantas Gim menelpon ibunya karena sudah dua bulan tidak bertemu. Rindu akan ibu, rindu akan keluarga, rindu akan kota dan rindu akan teman-teman yang telah ditinggalkannya. Hanya satu pesan ibunya yang terngiang " Jangan lupa solat."

Danipun membawa Gim ke acaranya memakai taxi yang sebelumnya sudah di pesan via telepon. Kehidupan Dani terlihat sudah menyatu dengan kebiasaan-kebiasaan hidup di Jakarta, sebab dia lebih dari tiga tahun hidup di Jakarta. Dani bekerja di perusahaan cargo bagian udara yang penghasilannya cukup memadai untuk tinggal dengan gaya hidup kelas menengah di Jakarta.


Sedangkan Gim, hanya berpenghasilan gaji, to. Tidak  lebih, bahkan pas-pasan untuk menambah uang kost dan makan sehari-hari saja. Itupun kadang-kadang tekor dan dipinjami Dani. Dani begitu peduli kepada Gim. Gaya bicara dan dandanan Dani terlihat selengean dan songong. Padahal cukup baik dan solider.

Setelah turun dari taxi, Dani dan Gim memasuki sebuah gedung megah yang berada di jalan Kuningan. Gim terheran-heran dan menduga-duga tempat apa yang akan di singgahinya itu. Sebelum masuk ke ruangan tersebut, Gim bertanya kepada Dani.

" Tempat apaan, ni, Dan ?"  sela Gim ditengah kerumunan orang yang datang.

" Ni, Resto and Caf," sahut Dani singkat. Rupanya Dani sudah janjian dengan dua orang cewek berdandan modis yang sudah terlebih dahulu ada di table paling belakang. Mereka terlihat cantik dan seksi dalam cahaya lampu remang. Keduanya merokok dengan asyiknya. Dani menghampiri kedua cewek tersebut lalu mereka saling berciuman pipi kiri dan pipi kanan. Kecuali Gim, Gim hanya bersalaman saja, karena ia belum pernah dan takterbiasa melakukan hal tersebut.

" Kenalin, sobat Gua, nih, dari Bandung. Ia belum lama di sini," papar Dani mengagetkan Gim. Gim tersenyum lalu kembali terdiam mengamati suasana yang baru saja di alaminya. Di Bandung, ia belum pernah menginjakan kakinya ke caf seperti ini. Lampu begitu redup redam menambah suasana. Belum habis Gim mengamati suasana sekitar, tiba-tiba Dani menawarkan sesuatu kepada Gim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun