" Kenapa diam aja, suntuk yah ?" pertanyaan tersebut membuat Gim kaget.
" Pengen diam aja," jawab Gim membuat cewek tersebut untuk terus berbicara.
" Boleh gabung ?" pinta cewek tersebut sopan.
" Boleh, silakan duduk ," ajak Gim singkat.
" Kenalkan, namaku Siska. Aku berdua dengan temanku yang di meja sana. Boleh dibawa kesini ?" pintanya dengan bahasa yang lembut namun terpatah-patah.
" Boleh, bawa aja, kami juga berempat, kok." Sela Gim.
" Yah, tahu. Dari tadi aku perhatikan. Temennya lagi pada di floor, kan ?" sela Siska.
" I yah, mereka lagi pada asyik." Jawab Gim seadanya. Sejenak Siskapun meninggakan Gim, lantas kembali membawa dua gelas dan satu botol minuman yang botolnya tampak unik. Siska mengenalkan temennya Hany, sambil menawari Gim untuk minum bersama.
" Minum bareng, yah ! ini minuman mahal dan hebat." tawarnya diselingi senyum yang begitu membuat Gim terkesima.
" Terimakasih, saya lagi minum es jeruk," tolak Gim dengan sopan. Siska heran dan saling memandang dengan Hany, lalu meneruskan pertanyaannya lagi.
" Jadi datang kesisini untuk apa kalo tidak minum ? orang datang kesini kebanyakan lagi suntuk dan ingin mengobati kesuntukannya dengan minum," paparnya panjang.