Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Peraturan 3G di Jerman Selama Pandemi Sudah Berlaku, Indonesia Kapan?

9 September 2021   03:12 Diperbarui: 11 September 2021   00:25 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami sudah divaksin, kamu? (Dokumentasi Gana)

Untungnya seperti cerita saya terdahulu, saya sudah punya kartu vaksin Covid-19 digital yang berlaku di seluruh EU. Tinggal klik app di HP, taraaaa. Diakui dan praktis. 

Walaupun demikian, Jerman memiliki 16 negara bagian, tiap daerah memiliki aturan spesifik. Misalnya di NRW, tes negatif sudah tidak diharuskan lagi karena sudah divaksin atau pernah terpapar, namun di daerah lain masih harus ada.

Sebagai tambahan, yang sudah divaksin dan sudah pernah terinfeksi dan sembuh, memiliki hak yang sama dengan mereka yang memiliki update tes corona, bahkan memiliki kebebasan yang lebih dari yang hanya dites. 

Sebabnya  Robert Koch Institute, institusi yang sangat berkompeten soal corona menyatakan bahwa mereka yang sudah divaksin dan mereka yang sudah pernah terkena virus itu, akan memiliki risiko rendah untuk menularkan dibanding mereka yang hanya memiliki tes cepat corona saja.

Tapi bukan berarti golongan 2G (pernah terpapar dan divakin) ini bebas nggak pakai masker dan nggak perlu jaga jarak ya. Tetap sama. Semua orang harus pakai kalau memang wajib.

Nah, apa saja sih, perbedaan dari 3G ini? Akan saya kupas sekilas satu-satu ya.

Genesene (yang sudah pernah terpapar)

Dari kami ber-30, ada satu ibu-ibu yang pernah terpapar virus Covid-19 atau disebut "Genesene." 

Ia adalah pasien pertama di kelas kami, setelah itu nular-nular. Sampai-sampai kami harus dirumahkan total 1,5 bulan dan sekolah daring selama itu, yang bikin pening kepala karena banyak kendala. 

Gimana nggak mumet, semakin banyak tumpukan bahan pelajaran yang harus di-print sehingga tidak ramah lingkungan dan makin bingung harus belajar mulai dari mana, saking banyaknya materi. Yang kemarin belum dibaca, yang hari ini belum diprint, yang besok belum tentu ingat sudah didownload.

Eh, bagaimana teman saya tadi bisa terpapar? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun