Untungnya seperti cerita saya terdahulu, saya sudah punya kartu vaksin Covid-19 digital yang berlaku di seluruh EU. Tinggal klik app di HP, taraaaa. Diakui dan praktis.
Walaupun demikian, Jerman memiliki 16 negara bagian, tiap daerah memiliki aturan spesifik. Misalnya di NRW, tes negatif sudah tidak diharuskan lagi karena sudah divaksin atau pernah terpapar, namun di daerah lain masih harus ada.
Sebagai tambahan, yang sudah divaksin dan sudah pernah terinfeksi dan sembuh, memiliki hak yang sama dengan mereka yang memiliki update tes corona, bahkan memiliki kebebasan yang lebih dari yang hanya dites.
Sebabnya Robert Koch Institute, institusi yang sangat berkompeten soal corona menyatakan bahwa mereka yang sudah divaksin dan mereka yang sudah pernah terkena virus itu, akan memiliki risiko rendah untuk menularkan dibanding mereka yang hanya memiliki tes cepat corona saja.
Tapi bukan berarti golongan 2G (pernah terpapar dan divakin) ini bebas nggak pakai masker dan nggak perlu jaga jarak ya. Tetap sama. Semua orang harus pakai kalau memang wajib.
Nah, apa saja sih, perbedaan dari 3G ini? Akan saya kupas sekilas satu-satu ya.
Genesene (yang sudah pernah terpapar)
Dari kami ber-30, ada satu ibu-ibu yang pernah terpapar virus Covid-19 atau disebut "Genesene."
Ia adalah pasien pertama di kelas kami, setelah itu nular-nular. Sampai-sampai kami harus dirumahkan total 1,5 bulan dan sekolah daring selama itu, yang bikin pening kepala karena banyak kendala.
Gimana nggak mumet, semakin banyak tumpukan bahan pelajaran yang harus di-print sehingga tidak ramah lingkungan dan makin bingung harus belajar mulai dari mana, saking banyaknya materi. Yang kemarin belum dibaca, yang hari ini belum diprint, yang besok belum tentu ingat sudah didownload.
Eh, bagaimana teman saya tadi bisa terpapar?