Mohon tunggu...
Gabriel Saragih
Gabriel Saragih Mohon Tunggu... Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekumene Medan

Si Bodoh yang berjuang lebih

Selanjutnya

Tutup

Diary

Segalany lebih Berarti dengan Hadirnya Pemimpin

2 Juli 2025   22:55 Diperbarui: 2 Juli 2025   22:55 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Organisasi BEM (Sumber: DokPri/Gabriel)

Dalam kehidupan, kita tidak selalu bisa memilih siapa yang akan memimpin kita. Namun satu hal pasti, pemimpin yang baik selalu meninggalkan jejak yang baik. 

Bahkan ketika keadaan tidak sempurna, saat fasilitas terbatas, atau ketika dinamika manusia penuh tantangan, kehadiran pemimpin yang tepat bisa membuat segalanya terasa lebih ringan, lebih tertata, bahkan lebih menarik.


Kepemimpinan sejati bukan hanya soal memberi perintah. Ia soal menciptakan suasana. Sosok pemimpin bisa menjadi alasan mengapa sebuah kelompok menjadi kompak, mengapa orang merasa betah berada di dalamnya, dan mengapa aktivitas sederhana sekalipun terasa menyenangkan.

Hal ini sangat terasa ketika kita tinggal dalam lingkungan asrama. Di STT Ekumene Medan, tempat saya menempuh pendidikan teologi, kami mengenal istilah Gembala Kamar. 

Ia bukan pemimpin besar yang dikenal banyak orang. Namun, dari ruang kecil bernama kamar, pengaruhnya bisa sangat terasa. Seorang gembala kamar dapat menjadi sumber ketenangan, pengikat keakraban, bahkan penyelamat suasana.


Gembala Kamar: Pemimpin dalam Ruang Kecil, Dampak yang Besar
Seorang gembala kamar tidak memegang otoritas besar seperti ketua jurusan atau dosen. Tapi justru karena ruang lingkupnya kecil dan dekat, ia punya peluang lebih besar untuk menunjukkan kepemimpinan yang nyata. Ketika ada satu orang yang mampu membawa kehangatan, keteladanan, dan kepedulian ke dalam kamar, maka suasana tinggal bersama pun berubah drastis.

Misalnya, ada gembala kamar yang tidak banyak bicara soal aturan. Namun ia konsisten memberi contoh dalam tindakan. Ia membereskan kamar lebih dulu, menyapa teman-teman yang baru pulang kuliah, bahkan mengajak bercanda untuk mencairkan suasana. Dari hal-hal kecil inilah, pemimpin sejati sedang dibentuk---dan dampaknya sangat nyata. Kamar bukan lagi sekadar tempat tidur, tetapi menjadi tempat pulang yang sesungguhnya.

Teori Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin yang Mengubah
James MacGregor Burns dan Bernard Bass memperkenalkan teori Kepemimpinan Transformasional, yaitu kepemimpinan yang tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi pada pembentukan nilai dan motivasi. Pemimpin seperti ini menginspirasi, memberi teladan, dan mendorong anggotanya untuk berkembang secara pribadi.

Dalam konteks asrama, gembala kamar yang mau mendengar, tidak mudah menghakimi, mampu menjaga rahasia, serta mendorong teman-temannya untuk tetap rajin dan bersyukur, adalah contoh konkret dari kepemimpinan transformasional. Ia tidak memaksa, tetapi membuat orang ingin ikut berubah.

Kesimpulan dan Saran
Kepemimpinan tidak selalu hadir dalam bentuk struktur organisasi yang besar. Ia bisa muncul dalam ruang sekecil kamar. Seorang pemimpin yang baik membuat segalanya terasa lebih menyenangkan, bukan karena ia sempurna, tapi karena ia sungguh peduli. Suasana yang baik tidak terjadi dengan sendirinya. Itu tercipta ketika ada pemimpin yang hadir dengan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun