Silvia Qotrun Nada atau yang akrab disapa Nada, salah satu tim jurnalistik X-Post SDN Kalirejo 3 Kecamatan Salaman. Ia  seorang siswa yang penuh semangat, Silvi menemukan caranya berbicara kepada dunia lewat bait-bait geguritan. Di tengah derasnya arus digital, Nada tetap setia merangkai kata-kata berbahasa Jawa, menghidupkan lagi budaya yang mulai tergeser zaman. Setiap bait yang ia tuliskan adalah potret kepekaan hatinya terhadap kehidupan: tentang alam, cinta, hingga kegelisahan sosial.
Tak sekadar disimpan di buku catatan, Nada memilih mengunggah geguritannya di Kompasiana. Ia percaya, di platform ini, karyanya bisa menjangkau lebih banyak pembaca yang peduli pada sastra lokal. Setiap postingan yang ia bagikan tak hanya berisi rangkaian kata indah, tetapi juga pesan moral dan kehangatan tradisi.
Nada menjelma menjadi suara muda yang membangkitkan kembali geguritan di tengah generasi modern. Menulis geguritan bukan hanya soal merangkai kata. Ini tentang menjaga warisan, memperpanjang napas budaya, dan membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan. Berikut salah satu geguritan karya Nada.
Ibu
(Oleh: Silvia Qotrun Nada)
Ibu...
Saben dina panjenengan dedonga
Nyuwun berkah marang gusti kang kuwasa
Supaya anakmu tansah slamet
Urip mulya, tentrem, lan raharja
Ibu...
Aku nyuwun pangestu
Mugi gusti tansah maringi berkah
Ngayomi lan njagi panjenengan
Supados slamet lan panjang yuswa
Maturnuwun ibu...Â
Kulo tresno sakwalase (FZA)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI