Apabila seluruh niat baik tersebut berjalan lancar, maka akan tumbuhnya peningkatan ekonomi, dan pada akhirnya melahirkan rakyat yang sejahtera.
Orang punya produk, dijual menjadi produksi MBG, dimakan oleh anaknya.
Jadi, anaknya sekolah, lalu telurnya dari hasil peliharaan ayam melalui koperasi atau langsung melalui penyedia MBG.
Sederhananya anak jual hasil, dia sendiri yang makan, manfaatnya untuk pertumbuhan dirinya, selain peningkatan ekonomi keluarga.
Namun, ini juga akan berbanding terbalik. Jika distributor MBG dikuasai oleh pemilik modal dan akses.
Dia punya uang dan membeli pasokan. Siklus perputaran uang kan hanya berkisar di lingkungan tersebut.
Maka, ini tidak ada implikasi secara menyeluruh terhadap ekonomi rakyat.
Selain itu, pemasok bahan baku MBG tidak memperhatikan kesehatan, yang penting mereka mendapat manfaat. Lalu, ini tidak akan sesuai dengan cita-cita mulia presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, kita ingin program tersebut berhasil, maka seluruh program harus dilakukan secara bersama dan terintegrasi.
Maka, saya di provinsi Jawa Barat memutuskan, mulai Minggu depan akan MoU dengan MBG. Kami akan membentuk Satgas untuk menangani MBG di Jawa Barat.
Saya juga akan membuat ruang pelaporan di kanal YouTube dan seluruh media sosial saya. Setiap hari, Guru tidak boleh mencicipi. Yang mencicipi adalah tenaga teknis yang memeriksa makanan sebelum makanan tersebut masuk ke sekolah.