Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dengan tegas melarang guru di setiap sekolah yang berada di wilayah kepemimpinannya untuk tidak mencicipi makanan, kecuali tenaga gizi, guna memastikan kesehatan makanan terjaga.
"Guru tidak boleh mencicipi. Yang mencicipi adalah tenaga teknis yang memeriksa makanan sebelum makanan tersebut masuk ke sekolah," tegas KDM di hadapan Komarudin Hidayat (Ketua Dewan Pers) dalam Podcast yang bertemakan 'KDM Bicara Pers Hingga MBG' di channel Youtube Dewan Pers Official, Jumat (3/10/2025).
Karena berkaca pada berbagai pemberitaan di media mainstream, tingkat keracunan makanan dari program MBG presiden Prabowo Subianto di Jawa Barat menjadi tertinggi di Indonesia.
Berkaitan dengan perspektif KDM dalam konteks Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya tingginya angka keracunan yang melanda masyarakat provinsi Jawa Barat, KDM mengatakan pertama-tama gagasan presiden Prabowo Subianto dalam program tersebut sangat mulia.
Di mana, presiden Prabowo Subianto mempunyai konsentrasi terhadap pertumbuhan generasi muda Indonesia (SDM) yang unggul.
SDM Indonesia unggul pun harus melalui rekonstruksi sosial yang menyeluruh dari berbagai aspek kehidupan. Salah satunya melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Di mana, presiden Prabowo Subianto ingin mengangkat anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, agar setara melalui program MBG, Sekolah Rakyat, Sekolah Unggul Garuda dan sebagainya.
Untuk itu, pelaksana teknis di lapangan terkait program MBG pun harus ikhlas melayani generasi muda Indonesia.
Lalu, faktanya hari ini, mengapa terjadi banyaknya keracunan makanan?
1. Petugas lapangan khususnya di setiap sekolah penerima MBG menggaji tenaga kerjanya dengan murah.