Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Mama Tapi Bukan Anak Manja

15 September 2021   04:10 Diperbarui: 15 September 2021   04:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petualangan di Tanah Borneo; menyebrangi sungai (Dok. Pribadi)

"Sungguh ini adalah pengalaman yang mungkin tak akan pernah bisa dirasakan banyak orang. Dan mungkin akan sulit bisa aku ulangi. Setelah menempuh perjalanan panjang, kita harus tinggal di Pondok beratap daun dan tak berdinding ini. Tidur beralas tikar pandan, diselimuti udara malam yang diiingin.

Dan besok aku harus kembali. Akan aku ceritakan berbagai hal yang ada disini. Agar hak-hak penghuni bumi ini bisa terpenuhi, dan hak bumi ini untuk selalu dijaga agar tetep lestari."

-o0o-

Keesokan paginya, penduduk desa berkumpul untuk melepas kepergian kami. Tiba-tiba, dari kerumun orang-orang itu berlari seorang gadis kecil menghampiri kami.

Gadis itu adalah Mira, yang sering menemani kami bermain mengelilingi Desa dan hutar sekiranya. Mira memeluk dia dengan erat.

"Kak Adek jangan pergi" ucapnya sambil terisak.

"Mira, Kakak senang berada terus disini. Tapi Kakak harus pergi, karena banyak tugas yang harus Kakak kerjakan untuk memperjuangkan masa depan kita, dan masa depan Bumi ini."

"Tapi kalo Kakak pergi, siapa yang akan menemani lagi bermain untuk belajar?"

Dia mengambil gantungan kunci berbentuk boneka gajah, yang menempel di resleting ranselnya.

"Boneka gajah ini namanya Masbro, sahabat Kakak yang selalu menemani kemanapun Kakak pergi. Ini untukmu, dan Kakak tugaskan untuk menemanimu bermain dan belajar"

Isak Mira mulai terhenti, ia pun memeluk erat Mas Bro, sambil melambaikan tangan melepas kepergiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun