Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Anggota DPR Tidak Punya Kualifikasi yang Jelas?

3 September 2025   12:36 Diperbarui: 3 September 2025   12:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. (dpr.go.id/Dok/Andri)

Demokrasi yang sehat bukan hanya memberi hak untuk maju, tetapi juga memastikan yang maju benar-benar layak. Wakil rakyat bukan sekadar simbol keterwakilan, melainkan pengemban amanah bangsa. Jika kursi itu bisa diisi siapa saja tanpa filter, maka rakyat akan terus jadi korban kebijakan setengah matang.

Sudah saatnya kita berani mengatakan bahwa menjadi anggota DPR bukan sekadar hak, tetapi juga tanggung jawab yang membutuhkan kesiapan moral, kapasitas intelektual, dan integritas. Tanpa itu semua, demokrasi hanya tinggal nama.

Penutup
Tidak adanya kualifikasi yang jelas untuk menjadi anggota DPR membuat demokrasi kita kehilangan kualitas. Alih-alih menjadi rumah rakyat, DPR sering berubah menjadi panggung transaksional. Padahal menetapkan standar tidak berarti menutup jalan bagi rakyat kecil, melainkan memberi pagar agar setiap orang yang masuk benar-benar siap. Jika kita ingin parlemen berwibawa, undang-undang berkualitas, dan politik yang sehat, kualifikasi adalah langkah yang tak bisa ditunda. Demokrasi tanpa kualitas hanyalah demokrasi yang rapuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun