Demokrasi yang sehat bukan hanya memberi hak untuk maju, tetapi juga memastikan yang maju benar-benar layak. Wakil rakyat bukan sekadar simbol keterwakilan, melainkan pengemban amanah bangsa. Jika kursi itu bisa diisi siapa saja tanpa filter, maka rakyat akan terus jadi korban kebijakan setengah matang.
Sudah saatnya kita berani mengatakan bahwa menjadi anggota DPR bukan sekadar hak, tetapi juga tanggung jawab yang membutuhkan kesiapan moral, kapasitas intelektual, dan integritas. Tanpa itu semua, demokrasi hanya tinggal nama.
Penutup
Tidak adanya kualifikasi yang jelas untuk menjadi anggota DPR membuat demokrasi kita kehilangan kualitas. Alih-alih menjadi rumah rakyat, DPR sering berubah menjadi panggung transaksional. Padahal menetapkan standar tidak berarti menutup jalan bagi rakyat kecil, melainkan memberi pagar agar setiap orang yang masuk benar-benar siap. Jika kita ingin parlemen berwibawa, undang-undang berkualitas, dan politik yang sehat, kualifikasi adalah langkah yang tak bisa ditunda. Demokrasi tanpa kualitas hanyalah demokrasi yang rapuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI