Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena PHK Massal adakah Solusi Pekerja yang Tedampak?

17 Maret 2025   09:02 Diperbarui: 17 Maret 2025   08:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eks Karyawan Stritex.(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal bukan lagi sekadar isu yang muncul sesekali, melainkan realitas yang semakin sering terjadi di berbagai sektor industri. Setiap kali berita PHK beredar, muncul kekhawatiran baru di tengah masyarakat: bagaimana nasib para pekerja yang kehilangan mata pencahariannya? Apakah ada jalan keluar yang bisa memberikan kepastian bagi mereka?

PHK bukan hanya sekadar kehilangan pekerjaan, melainkan juga kehilangan kestabilan ekonomi, rasa aman, dan juga krisis kepercayaan diri. Banyak yang mengalami kebingungan setelah di-PHK karena mereka tidak tahu harus melangkah ke mana. Namun, di balik setiap tantangan, selalu ada peluang untuk bangkit dan menemukan solusi.

Fenomena PHK massal bukan sekadar akibat dari kebijakan perusahaan semata, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi global, perkembangan teknologi, serta perubahan pola bisnis dan konsumsi. Jika ditelaah lebih dalam, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya gelombang PHK, dan memahami akar masalahnya dapat membantu pekerja untuk lebih siap menghadapi risiko tersebut.

Mengapa PHK Massal Terjadi?

PHK massal terjadi karena berbagai faktor, dan sering kali kombinasi dari beberapa penyebab sekaligus. Salah satu faktor utama adalah perlambatan ekonomi yang membuat banyak perusahaan kesulitan mempertahankan operasionalnya. Ketika daya beli masyarakat menurun, perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan akhirnya memilih memangkas biaya, termasuk biaya tenaga kerja.

Selain itu, perubahan teknologi juga berperan besar dalam mendorong PHK. Automasi dan kecerdasan buatan (AI) mulai menggantikan pekerjaan manusia di banyak sektor. Misalnya, di industri manufaktur, banyak tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia kini bisa dilakukan oleh robot dengan lebih efisien dan biaya yang lebih rendah. Hal yang sama terjadi di industri jasa, di mana kecerdasan buatan mulai mengambil alih tugas layanan pelanggan, analisis data, bahkan sektor keuangan dan perbankan.

Restrukturisasi perusahaan juga menjadi alasan utama terjadinya PHK massal. Banyak perusahaan yang harus menyesuaikan strategi bisnis mereka agar tetap relevan di tengah perubahan pasar. Dalam banyak kasus, ini berarti mengurangi jumlah karyawan dan mengalihkan fokus pada aspek yang lebih menguntungkan.

Selain itu, ada faktor eksternal seperti pandemi global yang pernah melanda dunia dan mengakibatkan banyak perusahaan gulung tikar atau melakukan efisiensi besar-besaran. Pandemi membuktikan bahwa ketidakpastian ekonomi bisa datang kapan saja, dan pekerja harus selalu siap menghadapi perubahan.

Dampak PHK bagi Pekerja dan Masyarakat

PHK massal bukan hanya sekadar kehilangan pekerjaan. Dampaknya jauh lebih luas, baik bagi individu yang terkena PHK maupun bagi ekonomi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun