Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Sistem Pertanian Indonesia Tertinggal dari Negara ASEAN Lain?

15 Februari 2025   11:30 Diperbarui: 15 Februari 2025   11:30 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Petani Indonesia.Pixabay.com/19661338 

Di samping itu, regenerasi petani harus menjadi prioritas. Generasi muda harus diperkenalkan dengan pertanian modern yang berbasis teknologi, sehingga mereka melihat sektor ini sebagai industri yang menjanjikan, bukan sekadar pekerjaan berat di sawah atau ladang.

Jika langkah-langkah ini bisa dilakukan dengan konsisten, Indonesia masih memiliki peluang untuk mengejar ketertinggalannya dan kembali menjadi negara agraris yang kuat.

Kesimpulan

Indonesia tidak kekurangan sumber daya alam atau tenaga kerja untuk menjadi negara pertanian yang unggul. Yang dibutuhkan adalah komitmen nyata dari semua pihak pemerintah, petani, akademisi, dan sektor swasta untuk memperbaiki sistem yang selama ini berjalan kurang efektif.

Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam telah membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang maju dan kompetitif jika dikelola dengan baik. Kini, pertanyaannya adalah: apakah Indonesia akan terus tertinggal, atau mulai berbenah dan bangkit?

Jika tidak ada perubahan signifikan, masa depan pertanian Indonesia akan semakin suram. Tetapi jika kita mau bergerak dan melakukan reformasi yang diperlukan, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Indonesia bisa menjadi pemimpin pertanian di Asia Tenggar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun