Mohon tunggu...
Frankincense
Frankincense Mohon Tunggu... Administrasi - flame of intuition

bukan pujangga yang pandai merangkai kata, hanya ingin menumpahkan inspirasi dengan literasi menguntai pena. Kata dapat memburu-buru kita untuk menyampaikan perasaan dan sensasi yang sebenarnya belum kita rasakan. Tetapi, kata juga bisa menggerakkan kita. Terkadang, kita tidak mengakui kebenaran sebelum mengucapkannya keras-keras. Salam hangat Kompasianers... Blog: franshare.blogspot.com Web: frame.simplesite.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Again | Atlantis Genesis at Indonesian

2 Februari 2018   05:39 Diperbarui: 2 Februari 2018   05:43 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
frame.simplesite.com

 

SE-BAB 3

Hal-hal yang ia dapatkan selama pergi dari Nias ke Nod ternyata benar-benar semakin menyalakan jiwa pengembaraannya. Tak lama setelah berhasil membangun Kotajiva, Cloth pun membawa Jiva berkelana menyebrangi pegunungan Cracatoa yang dijaga oleh sang Cerub Penjaga bernama Craca. Cloth kemudian benar-benar merasakan lagi perubahan dratisnya tertandai. Ia bisa berkomunikasi dengan Craca, di mana ia sebelumnya tidak bisa berkomunikasi dengan mahkluk-mahkluk lain selain manusia seperti dirinya. Bahkan dengan Sam pun tidak. Ia seakan-akan mengalami peningkatan "kesadaran  jiwa" setelah membunuh Hablur dan di amukan oleh letusan gunung yang dijaga Sam, hingga ia merasa menyesal dan bertobat. Cloth pun melanjutkan pengembaraannya, dan tempat ia berinteraksi dengan Sang Cerub Penjaga Cracatoa yang bernyala-nyala dinamainya "Citeureup".

Cloth dan Jiva pun sampai di suatu daratan yang cukup landai, mereka memutuskan untuk menetap di situ. Mereka membangun kembali sebuah lahan pertanian dan peternakan di situ. Selain itu Cloth mencoba mengembangkan perabadan manusia yang lain melalui pencerahan yang telah ia dapatkan dari "tanda" Sang Pencipta. Cloth pun bersetubuh dengan istrinya dan mengandunglah wanita itu. Jiva lalu melahirkan seorang anak yang kemudian dinamai "Sunada", yang berarti 'api kekal penuh keagungan'. Cloth berharap, Sunada bisa menjadi 'cahaya keabadian yang maha agung' agar bisa menebus kelalaian akan kekal yang hilang dari Taman Hidden. Kemudian kota baru yang telah ia dirikan di situ dinamakan "Sunada", di mana Cloth bersama para penghuninya merayakan dengan perayaan minum buah Kelapa yang merupakan hasil alam yang banyak terdapat di daerah situ.

Orang-orang yang pernah dijumpai Cloth selama pengembaraannya pun menjadi lebih pesat berkembang daripada kelompok-kelompok manusia lain. Dengan pengajaran Cloth, mereka pun akhirnya bisa berada pada "keistimewaan" energi yang pernah Hadire dan Desire dapatkan di Taman Hidden. Mereka bisa berinteraksi dengan alam, dengan Cloth memperingatkan untuk tidak disalah gunakan keistimewaan itu. Karena keistimewaan itu adalah untuk perabadan yang beradab sesuai dengan hakikat Sang Pencipta. Hingga tak terasa, bumi sedang dalam awal pesat perabadannya menjadi suatu kesenjangan antara para manusia yang sudah "tercerahkan" (modern) dan yang "belum tercerahkan"(primitif) oleh kebudayaan warisan Cloth.

Ketika kehidupan Kaum Neutron (manusia) itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, Mereka menarik anak-anak Sang Pencipta dari kalangan para bangsa Proton dan Elektron melihat kehidupan perkawinan Jiva. Bangsa Proton dan Elektron melihat bahwa ternyata anak-anak gadis kaum Neutron ini cantik-cantik dan cakap-cakap. Kedua bangsa itu pun saling berebut menarik perhatian siapa saja yang mereka sukai dari kaum Neutron untuk dijadikan istri atau suaminya. Namun Sang Pencipta mengingatkan bahwa Kaum Neutron telah menjadi daging dan sudah terkutuk keabadiannya. Namun, keterpikatan Bangsa Proton dan Elektron pada anak-anak manusia sudah kepalang tanggung. Mereka membangkang Sang Pencipta dengan melepaskan dunia suci mereka. Tidak hanya pada anak manusia saja, pada para anak hewan pun mereka begitu terpikat kejelitaan jasmaniahnya. Bumi kembali pada perubahan besarnya membangun perabadannya.

Sementara di Nias, Hadire kembali bersetubuh dengan Desire dan melahirkan lagi seorang anak laki-laki. Mereka menamainya "Asset", karena mereka telah mendapat ganti kembali Hablur atas karunia Sang Pencipta. Dengan ini, penghuni bumi semakin bertambah dan berkembangannya perabadan manusia. Dengan keturunan Taman Hidden sebagai pelopor, Asset dan keturunannya mengembangkan perabadan di sebelah Barat, sedangkan Cloth dan keturunannya di sebelah Timur.

Bumi pun menjadi awal perabadan yang luar biasa, persilangan para bangsa ras Proton, Elektron dan Neutron pun tidak terhindarkan. Pada waktu itulah berbagai genetik kehidupan menakjubkan di Bumi. Di mana para Cerub-cerub semakin berjaga mengendalikan cemeti pada sabuk apinya, untuk menjaga keseimbangan Bumi. Terutama Sam dan Craca, para Cerub penyangga pilar langit. Tempat patahan pilar-pilar 'Stauros' akan mengawali cambuk bencana menegakkan peringatannya.

"Ayo, kita pilih dari kaum Neutron untuk diri kita sendiri. Dari antara anak-anak bumi manusia itu, kita akan memperoleh anak-anak kita."

Gairah Bangsa Proton dan Elektron itu pun makin berlipat ganda. Dan bersama-sama, semuanya saling mempengaruhi dan menghampiri Kaum Neutron Dan para anak-anak manusia yang sudah pada "keistimewaan" pun bergayung sambut saling menggoda dan merayu dengan anak-anak malaikat itu. Mereka mulai saling bersetubuh, kemudian Bangsa Proton dan Elektron mengajari mantera dan tenung....lalu mereka para Neutron mengandung anak-anaknya. Orang-orang raksasa pun ada di bumi menjadi Kaum "Meganthropus", serta manusia-manusia setengah pribumi menjadi Kaum "Elf" (Earth of Half). Inilah orang --orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, mereka pun menjadi kenamaan. Dari ranah persilangan hewani pun menjadikan sosok-sosok termasyur para mermaid Duyung, Centaurs, Minotaurs, Unicron, Pegasus, dan berbagai wujud-wujud lainnya yang tidak kalah mengagumkan dan menyeramkan... itu mungkin yang akan  ada disebut sebagai..."Monster".

Keturunan-keturunan ini pun ternobatkan menjadi bangsa penyangga dunia nan eksotis, yaitu "Bangsa Atlantis". Mereka membangun gerbang-gerbang pintu masuk perabadan eksotis. Mendirikan kanal-kanal bermuara di ceruk perairan yang memiliki celah pintu masuk yang sempit sebagai jalan ke samudra luas. Melalui kelompok Asset di Barat, mereka mendirikan "Kumari Kandam" di ceruk Andaman. Di arah tempat matahari, Sang "Hyperion" terbenam. Kemudian melalui kelompok Cloth di Timur, mereka mendirikan "Svetadvipa" di Utara kota Sunada, yaitu di ceruk Souchin yang merupakan ceruk samudra yang lebih besar dari ceruk Andaman. Di arah tempat matahari, Sang "Hyperion" terbit. Mereka membangun ini dengan konsep kambrium  melingkar. Perabadan 'Purusha' Atlantis yang canggih, unik nan eksotis pun dimulai...

Frankincense (Purwokerto, 25 Januari 2018)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun