Curang, terucap sudah kata pembikin gundah
Padat makna, tapi selaksa tafsir nyinyir
Curang, merasa satu kata  dimanjakan
Curang, satu dianakemaskan, yang lain dianakperakkan
Antara katamu dan katanya...
Antara kenyataanmu dan kenyataanya
Antara niat memimpinmu dan nafsu kuasamu
Gagah, pongah tak terbantah
Oh... curang, itulah kata yang dilesakkan dalam dada
Menambat hati yang sedang mengulir budi
Meregangkan urat bijak yang sedang sekarat
Memang  satu kata itu pembeda
Andaikan kerendahan hati sudah terpatri
Merasuk kuat mengikat ujung-ujung  hati
Sirnalah segala iri dan dengki
Dan hidup hanyalah tanda dan bakti
Bagi PERTIWI!Â
-----------------
UJUNG PARKIRAN, 17.04
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!