By: Firdaus Depari
Di pelukan sepi, malam berbisik lirih,
bintang-bintang menggigil dalam sunyi yang bening.
Bulan menatap laut, tanda waktu kian tinggi,
daku sendiri menyimpan rindu pada Sang Pagi.
Malam tahu, ia tak akan selamanya,
hanya singgah, membawa dingin di tengah doa-doa.
Namun di balik gelap yang menutup mata,
ia menanti cahaya yang membuka segalanya.
Pagi, engkaulah janji yang tak pernah ingkar,
menyulam harapan di hati yang lapar akan mentari.
Engkau datang, menepis gelap dan resah,
membangunkan bunga dari mimpi yang rapuh.
Malam pun rela berakhir di ujung waktu,
hanya demi melihatmu lahir kembali.
Sebab di setiap detik yang tak terulang lagi,
malam berpamitan, merindu pada pagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI