Fira Dwi AmalianiÂ
Prodi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta
Pada awal tahun 2020, dunia diguncangkan dengan adanya Coronavirus Disease 19 atau yang lebih dikenal dengan Covid-19. Penyakit yang bermula dari akhir desember 2019 di Wuhan, Tiongkok China ini sudah menyebar ke seluruh negara -- negara di dunia termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 menyebar di negara Indonesia sejak bulan maret hingga sampai saat ini, dan terhitung sudah hampir 10 bulan. Dengan begitu, seluruh sector baik ekonomi, politik, kesehatan, dan termasuk dunia pendidikan juga terkena dampak karena pandemi Covid-19. Dampak yang ditimbulkan dalam bidang pendidikan cukup besar, yaitu dengan adanya perubahan metode pembelajaran yang berawal tatap muka (offline) menjadi daring (online).
Perubahan pembelajaran yang diterapkan dari tatap muka menjadi online atau e-learning yang menekankan bahwa pembelajaran dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik (computer). Dalam pembelajaran online yang diterapkan menggunakan beberapa platform untuk menunjang proses pembelajaran yaitu seperti Whatsapp Group (WAG), Google Classroom, Zoom Meeting, Google Meet, dan beberapa platform lainnya. Pembelajaran dengan metode online ini dapat dijadikan sebagai peluang bagi dunia pendidikan, karena pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkan teknologi dengan memahami kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 ini. Pendidik dan peserta didik agar bisa menggunakan dan mengetahui cara mengakses setiap bahan materi yang akan digunakan.
Analisis
Perubahan metode pembelajaran dari tatap muka menjadi daring, menjadi tantangan bagi pendidik untuk tetap membangun sikap aktif dan kritis bagi peserta didik, serta dapat pula menjadi sebuah peluang bagi pendidik dan peserta didik dengan memanfaatkan teknologi sebagai peningkatan kualitas dalam proses pembelajaran. Pendekatan konsep active learning menurut John Dewey dirasa sesuai dalam pembelajaran secara daring untuk tetap membangun sikap aktif dan kritis dalam diri peserta didik. John Dewey menganggap bahwa secara alami belajar merupakan proses yang aktif, serta individu mendapatkan pendidikan dengan menggali ilmu serta dapat belajar dari manapun. Â Belajar aktif merupakan perkembangan dari teori learning by doing yang menurut Dewey adalah bahwa siswa perlu terlibat dalam proses pembelajaran spontan. Belajar aktif mengandung beberapa kiat yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa serta menggali potensi siswa dan guru untuk sama -- sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalama (Eveline Siregar, Hartini Nara:108). Untuk membangun sikap aktif dalam diri peserta didik, pendidik berperan aktif sebagai fasilisator yang membantu memudahkan peserta didik dalam proses belajar, dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bermakna, dan dapat mengelola sumber belajar yang diperlukan. Dalam belajar aktif juga menuntut keaktifan pendidik dan peserta didik untuk membangun interaki, sehingga terjalin komunikasi dua arah yang saling menguntungkan antara pendidik dan peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan pemanfaatan teknologi serta penggunaan platform digital ini pendidik dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih kreatif, imajitatif dan inovatif dengan melibatkan peserta didik secara aktif guna untuk merangsang dan manantang dengan meningkatkan kreatifitas yang sesuai dengan karakteristik pelajaran dan karakteristik siswa.
Penggunaan berbagai platform digital dalam proses pembelajaran dimasa pandemi ini sangat lah bermanfaat, selain memudahkan pendidik dalam melakukan pengajaran dan penyampaian materi, serta bagi peserta didik juga dapat berguna dalam memperluas pengetahuan serta dapat dengan mudah mengakses bahan pembelajaran. Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran bukan hanya digunakan pada saat masa pandemi ini saja, melainkan bisa digunakan juga setelah keadaan kembali normal dan sekolah menerapkan kembali proses pembelajaran tatap muka, dengan begitu penggunaan platform digital dan teknologi ini bisa dijadikan acuan peluang bagi pendidik dan peserta didik berupa pengalaman untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurut Dewey, pengalaman adalah basis pendidikan, atau dalam terminologi Dewey sendiri "pengalaman" sebagai "sarana dan tujuan pendidikan".(John Dewey: 2004). Oleh karena itu, bagi John Dewey, pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses penggalian dan pengolahan pengalaman secara terus-menerus. Rumusan Dewey tentang pendidikan yaitu semua orang bisa membangun atau mengorganisassikan pengalaman yang bermakna untuk digunakan di kemudian hari. Inti pendidikan tidak terletak dalam usaha menyesuaikan dengan standar kebaikan, kebenaran dan keindahan yang abadi, melainkan dalam usaha untuk terus - Â menerus tetapi menurut Dewey (1961:89) dengan menyusun kembali (reconstruction) dan menata ulang (reorganization) pengalaman hidup subjek didik. Keterkaitan pengalaman pembelajaran secara daring dengan pemanfaatan teknologi dimasa pandemi diharapkan pendidik dapat penyusunan kembali (Reconstruction) dan menata ulang (reorganization) Â rancangan pembelajaran dengan melibatkan teknologi sebagai media penunjang pembelajaran yang berguna membangun sikap aktif dan kritis peserta didik. dengan begitu pendidik menjadikan tolak ukur kedua yang diberikan Dewey untuk menilai pendidikan yang baik dan berbasiskan pengalaman dengan memperhatikan minat, nakat, keinginan, rasa ingin tahu, inisiatif, dan kebebasan individu subjek didiknya sebagai realitas subjek.
KesimpulanÂ
Pembelajaran daring dengan melibatkan teknologi dan menggunakna platform digital dalam proses pembelajaran dapat menjadikan sebuah tantangan dan peluang bagi pendidik maupun peserta didik. Tantangan yang terdapat berupa dengan membangun sikap aktif dan sikap kritis peserta didik dalam proses pembelajaran daring. Penggunaan pendekatan active learning dirasa mampu menjawab tantangan yang dihadapi pendidik. Active Learing menurut John Dewey yang menganggap secara alami belajar merupakan proses yang aktif, serta individu mendapatkan pendidikan dengan menggali ilmu serta dapat belajar dari manapun. Serta pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi dan menggunakan platform digital dapat dijadikan peluang bagi pendidik. Dengan menjadikan pengalaman pembelajaran daring ini sebagai penyusunan kembali (reconstruction) dan menata ulang (reorganization) dalam rencana pembelajaran yang inovatif, menantang dan kreatif untuk peningkatan kualitas mutu pembelajaran.
Daftar Pustaka
Dewey, John. (1961). Democracy and Education. New York : The Mecmillan Company.